AswajaNews – Kue klepon menjadi jajanan pasar yang masih hits sampai saat ini dengan kelezatan serta keunikan teksturnya.
Makanan tradisional klepon merupakan jajanan dengan bahan dasar tepung ketan yang dicampur dengan bahan-bahan pelengkap lainnya. Kuliner ini memiliki ukuran yang relatif kecil dan berbentuk bulat.
Warna yang dibuat pada klepon pada umumnya hijau, tapi kalian pernah menemukan atau enggak sih klepon dengan warna selain hijau?
Ada dong pastinya, salah satunya klepon dengan warna ungu. Biasanya selain dari pewarna makanan yang biasa digunakan, warna ungu ini bisa berasal dari bahan dasar yang digunakan, yaitu ubi ungu sebagai pengganti tepung ketan sebagai bahan utamanya.
Pastinya klepon jenis ini tidak kalah enak dengan klepon yang berbahan dasar tepung ketan, rasa yang dihasilkan juga lebih kaya dengan bahan dasar dari ubi ungu.
Sementara untuk isian yang digunakan, masih sama dengan klepon pada umumnya, yaitu gula merah dengan sensasi meleleh saat digigit.
Tekstur kenyal berpadu dengan manisnya gula merah ini juga memiliki makna tersendiri loh.
Dikutip dari buku berjudul Nostalgia Kue Tenong (2016) karya Nimpuno, tekstur kenyal yang dihasilkan oleh adonan luar klepon dan manisnya gula merah di dalamnya bermakna bahwa terkadang kita menghadapi suatu keadaan yang alot atau sulit dalam hidup ini, namun kita akan merasakan manis di kemudian hari sebanding dengan usaha apa yang kita lakukan.
Filosofi lain yang terkandung dalam klepon, sebagaimana yang telah dikutip dari berbagai sumber, klepon merupakan lambang kesederhanaan yang sewaktu-waktu bisa berubah menjadi hal yang Istimewa.
Hal ini tercermin dari bahan yang digunakan dalam pembuatan klepon yang sederhana namun dapat menciptakan hidangan yang manis dalam setiap gigitannya.*** (Fauza)