Destinasi 3 Wisata Religi di Ponorogo, Nuansa Sejarah Bercampur Spiritualitas yang Begitu Kental

AswajaNews – Ponorogo, sebuah kota di Jawa Timur yang dikenal dengan tradisi Reog-nya, juga menawarkan destinasi wisata religi yang kaya akan nilai sejarah dan spiritualitas.

Berikut ini beberapa tempat wisata religi di Ponorogo yang patut Anda kunjungi untuk merasakan nuansa religius sekaligus menelusuri jejak sejarah yang panjang.

1. Masjid Tegalsari

Terletak di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Masjid Tegalsari adalah salah satu situs keagamaan tertua di Ponorogo. Masjid ini didirikan pada abad XVII oleh Ki Ageng Hasan Besari, dan menjadi saksi bisu dari perjalanan spiritual yang mendalam di masa lalu.

Keunikan Sejarah:

Masjid Tegalsari tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menyimpan sebuah kitab kuno yang berusia 400 tahun.

Ki Ageng Muhammad Besari, pendiri masjid ini, adalah keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW melalui Siti Fatimah. Hal ini menambah nilai sejarah dan keagungan masjid sebagai pusat penyebaran agama Islam di wilayah tersebut.

Nuansa Spiritualitas:

Mengunjungi Masjid Tegalsari tidak hanya memberikan pengalaman bersejarah tetapi juga spiritual. Aura ketenangan dan kedamaian terasa kuat di setiap sudut masjid ini, membuat para peziarah merasa lebih dekat dengan Sang Pencipta.

2. Makam Bathoro Katong

Hanya sekitar 15 menit dari pusat Kota Ponorogo, Makam Bathoro Katong adalah tempat peristirahatan terakhir dari pendiri sekaligus Bupati pertama Ponorogo, Bathoro Katong.

Selain dikenal sebagai tokoh penting dalam sejarah pemerintahan lokal, Bathoro Katong juga memiliki peran besar dalam penyebaran agama Islam di Ponorogo atas perintah kakaknya, Raden Patah.

Warisan Sejarah:

Bathoro Katong adalah keturunan Raja Brawijaya dari Kerajaan Majapahit. Makamnya menjadi tempat ziarah yang dihormati oleh banyak orang yang ingin mengenang jasa-jasanya dalam membangun Ponorogo dan menyebarkan agama Islam.

Pusat Spiritual:

Makam ini menjadi salah satu destinasi utama bagi peziarah yang ingin merenungkan sejarah sekaligus memperdalam spiritualitas mereka. Aura keagungan dan ketenangan di area makam ini menarik banyak pengunjung dari berbagai penjuru.

3. Makam Astana Srandil

Terletak di kaki bukit Gunung Srandil di Desa Srandil, Kecamatan Badegan, sekitar 15 km dari pusat Kota Ponorogo, Makam Astana Srandil adalah tempat peristirahatan Bupati Sumoroto Prawirodirjo dan keturunannya. Bupati ini dikenal sebagai pemimpin yang anti penjajah Belanda.

Pusat Sejarah dan Perlawanan:

Makam Astana Srandil menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan dan tempat mengenang para pahlawan lokal yang berjuang untuk kemerdekaan.

Bupati Sumoroto Prawirodirjo dikenang sebagai sosok yang gigih menentang penjajahan dan membela rakyatnya.

Hari Istimewa Peziarahan:

Tempat ini menjadi ramai dikunjungi peziarah terutama pada hari Selasa Kliwon. Aura sejarah dan semangat perlawanan yang kuat menarik banyak orang untuk berkunjung dan mengenang perjuangan para leluhur.*** (M. Sabda)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *