AswajaNews – Hari raya Idul Adha terasa sangat dekat kehadirannya. Setelah resmi ditetapkan bahwa 1 Dzulhijjah 1445 oleh Kemenag dan PBNU yang jatuh pada tanggal 17 Juli 2024, semua pihak kini mulai mempersiapkan penyambutan tersebut, salah satunya dengan menyempurnakan cara penyembelihan hewan kurban.
Pada Ahad 9 Juni 2024, Pengurus Ranting NU Patihan Wetan Kec. Babadan Ponorogo mengadakan kegiatan ngaji bareng dengan pembahasan fiqh kurban dan juru sembelih halal.
Acara yang berlokasi di Pondok Pesantren Ali Muttaqin asuhan KH Romdhoni Fahrur tersebut diikuti oleh Pengurus Ranting NU dan perwakilan Takmir Masjid yang berada di Patihan wetan.
Ngaji bareng fiqh kurban dan cara sembelih halal adalah untuk menambah pemahaman kepada Pengurus Ranting maupun perwakilan dari seluruh masjid yang ada di Patihan Wetan agar memahami bagaimana cara penyembelih hewan yang halal, mengingat ini bagian dari syariat.
“Kegiatan ini untuk menyiapkan juru sembelih di tiap masjid dan musholla yang ada di Patihan Wetan,” ungkap Gus Syaifudin, Rois Syuriyah NU Ranting Patihan Babadan Ponorogo.
Acara ini menghadirkan narasumber dari PC LBM NU Ponorogo dan DPD Juleha Kab. Ponorogo. KH. Badrus Sholeh selaku narasumber pertama menjelaskan tentang kurban dari rujukan kitab Fathul Qorib.
Sedangkan narasumber dari DPD Juleha diisi oleh K. Nur Sholihin Al Hafidz, ia menyampaikan tentang tata cara penyembelihan secara syariat.
Pada kesempatan yang sama, Ihwan selaku Ketua Ranting NU Patihan Wetan pihaknya berharap setelah pelatihan hari ini ada tindak lanjut.
“Pengurus ranting langsung membentuk Tim Juru Sembelih Halal yang diberi nama “Juleha Brojokusumo” dan siap membantu takmir masjid atau musholla yang berada di Kepatihan Wetan jika membutuhkan juru sembelih dalam perayaan Idul Adha tahun 2024 ini.***(IIM)