Aswaja News – Dalam agama Islam, hari raya idul adha atau hari raya qurban merupakan salah satu hari yang dinanti-nantikan oleh umat Islam.
Bagi yang berkecukupan, idul adha menjadi momentum untuk berbagi kepada sesama dengan cara berqurban hewan yang disyariatkan dan djbagi-bagikan ke tetangga.
Bagi yang belum berkecukupan, menjadi momentum penting untuk merasakan nikmatnya daging hewan yang kaya akan protein.
Namun, ternyata ada anjuran lain dalam menyongsong Hari raya ini, yaitu deretan puasa sunnah yang dicontohkan oleh nabi.
Berikut adalah tiga puasa sunah yang dapat dilakukan sebelum Idul Adha.
- Puasa Dzulhijjah
Puasa Dzulhijjah dilakukan pada tanggal 1-7 Dzulhijjah. Disebutkan dalam hadits yang berasal dari Ibnu Umar Ra tentang keutamaan puasa Dzulhijjah.
Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya dari pada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah).” (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir).
- Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah dilakukan pada hari ke-8 bulan Dzulhijjah. Adapun keutamaan dari puasa Tarwiyah ini tercantum dalam sebuah hadits, berikut ini:
“Barangsiapa berpuasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan, untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari Arafah seperti puasa dua tahun.” (HR. Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas).
- Puasa Arafah
Puasa Arafah merupakan puasa sunah Idul Adha yang dikerjakan pada hari ke-9 bulan Dzulhijjah, tepat sehari sebelum Idul Adha. Keutamaan puasa Arafah tertuang dalam hadits shahih, Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim). (mus)