Es Dawet Jabung Khas Ponorogo yang Legendaris, Tak Hanya Perpaduan Rasa, Ada Sejarah dan Kebudayaan Lokal yang Melekat

AswajaNews – Sudah menjadi minuman lokal yang legendaris, Es Dawet Jabung memiliki perpaduan rasa, sejarah dan kebudayaan yang menyatu. Kota Ponorogo yang kaya akan tradisi dan budaya ini menawarkan minuman segar yang patut untuk dicoba kaena menjanjikan sensasi tak terlupakan bagi penikmatnya.

Dalam setiap sajian, terdapat campuran yang menggugah selera, seperti cendol, bubur ketan, potongan nangka, dan gempol (ketan). Ditambah dengan siraman kuah santan, dan pemanis berupa gula merah cair atau air gula, serta sedikit sentuhan garam yang menambah kesempurnaan rasa.

Berbeda dengan cendol pada umumnya yang seringkali berwarna hijau, cendol dalam Es Dawet Jabung memiliki warna putih memukau.

Hal ini disebabkan oleh bahan utamanya yang terbuat dari tepung beras alami tanpa tambahan bahan pengawet. Proses penyajiannya juga tidak kalah menarik, dengan menggunakan mangkok kecil yang memberikan kesan klasik dan autentik.

Bahkan, para penjual Es Dawet Jabung seringkali menggunakan lepek di bawah mangkok untuk memberikan sentuhan tradisional pada sajian mereka. Selain itu, keunikan lainnya terletak pada alat yang digunakan. Mereka kerap menggunakan centong besar dengan ukuran yang mencolok di ujungnya.

Centong semacam ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi penyajian sejak zaman dahulu kala. Hal ini menjadi warisan turun-temurun yang terus dipegang teguh oleh para penjual, bahkan bagi mereka yang baru memulai usaha ini.

Sejarah Es Dawet Jabung tidak bisa dilepaskan dari peran pentingnya dalam budaya Ponorogo. Pada abad ke-15, minuman ini mulai meraih ketenaran di kalangan bangsawan setelah diperkenalkan oleh Bathoro Katong, Bupati pertama Ponorogo.

Legenda yang berkembang menyebutkan bahwa Es Dawet Jabung tidak hanya terkenal karena cita rasanya yang unik dan menyegarkan, tetapi juga karena diyakini memiliki khasiat penyembuhan.

Kepopulerannya semakin meluas ketika Bathoro Katong memperkenalkannya kepada Raden Fatah, kakaknya yang berkuasa di Kesultanan Demak.

Dari sinilah, minuman ini semakin mendapat tempat istimewa di hati masyarakat Ponorogo dan bahkan melampaui batas wilayah. Jadi, Es Dawet Jabung bukan hanya sekadar minuman, melainkan bagian tak terpisahkan dari sejarah, tradisi, dan budaya Ponorogo yang kaya dan memikat.

Dengan setiap tegukan, Es Dawet Jabung tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mengajak penikmatnya untuk merasakan kehangatan dan kearifan tradisi yang telah terjaga selama berabad-abad.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *