Aswaja News-Gelar ini tidak hanya mengukuhkan komitmennya terhadap dunia pendidikan tetapi juga memperkuat posisi IAIN Ponorogo dalam kancah pendidikan tinggi Islam, terutama dalam proses transformasinya menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).
Perjalanan pendidikannya dimulai di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, dimana ia meraih gelar sarjana pada tahun 1998 dan dilanjutkan magister pada tahun 2001. Kemudian, ia melanjutkan studi doktoralnya di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, dan berhasil menyelesaikannya pada tahun 2016.
Selain prestasi akademis, Evi juga dikenal sebagai aktivis gender yang terbuka untuk semua kalangan. Keterlibatannya dalam pemberdayaan perempuan telah memberinya julukan “Kartini Masa Kini”, menunjukkan pengaruhnya yang luas dan dedikasinya terhadap kesetaraan gender.
Evi Muafiah mengemban jabatan fungsional sebagai Lektor Kepala dan berstatus sebagai dosen tetap. Keberhasilannya terpilih sebagai Rektor IAIN Ponorogo periode 2021-2025 menandai pencapaian signifikan dalam kariernya.
Sebagai rektor, ia tidak hanya berfokus pada pengembangan institusi tetapi juga pada motivasi dan inspirasi bagi mahasiswa dan staf akademik.
Pencapaian Evi sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pendidikan Islam menambah jumlah guru besar di IAIN Ponorogo, menunjukkan kesiapan institusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian.
Raihan ini memberikan manfaat signifikan bagi para mahasiswa dan sivitas akademik IAIN Ponorogo secara keseluruhan.
Perjalanan karir Prof. Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag. dari seorang mahasiswa hingga menjadi Guru Besar adalah bukti nyata dari kemampuan, dedikasi, dan komitmen yang tinggi terhadap pendidikan dan pemberdayaan perempuan.
“Sebagai rektor dan sekarang sebagai Guru Besar, ia terus menjadi inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa kerja keras dan kecintaan pada ilmu pengetahuan dapat menghasilkan dampak yang luar biasa terutama di IAIN Ponorogo dan umumnya di Gerakan Perempuan Ponorogo,” Puji Bupati Ponorogo dalam sambutannya.
Prof. Dr. H. lAhmad Zainul Hamdi dalam sambutannya setelah pengukuhan menyatakan, Guru besar merupakan puncak tertinggi gelar akademik sehingga Bu Evi harus mampu membuktikan dan menyelaraskan fikiran dan perbuatannya. Sambil mengutip pernyataan Ali bin Abi Thalib.
Proses pengukuhan Guru Besar ke 8 IAIN Ponorogo ini berlangsung khidmat karena dihadiri civitas akademika IAIN Ponorogo, para rektor
PTKIN dr Indonesia, para pimpinan perguruan tinggi di Ponorogo, pimpinan pondok pesantren dan madrasah binaan di Ponorogo.
Semakin menambah Khidmahnya acara ditutup doa oleh pengasuh pondok pesantren Mambaul Maarif Jombang Gus Salam. yang diikuti juga seluruh keluarga Dalem salah satu pendiri NU. (IIM).