AswajaNews – Menyebarnya kabar mengenai penggembala yang membawa kurang lebih 400 ekor domba ke sebuah hutan di kawasan Pulung, Kabupaten Ponorogo, memang menimbulkan tanda tanya di masyarakat.
Ternyata, setelah ditelusuri, pemilik ratusan domba tersebut adalah Peltu Bambang Purwanto, seorang anggota TNI yang bertugas di Minvetcad 02/Ponorogo dan tidak lain adalah alumni Ponpes Al Islam Joresan tahun 1994.
Sosok yang lebih akrab dipanggil Bambang tersebut kini sukses melakukan pembiakan hingga ratusan ekor kambing domba. Awal mulai ia mencoba memberanikan diri beternak domba di tengah kesibukan menjadi anggota TNI berkaitan dengan keprihatinannya mengenai kesejahteraan petani singkong di daerah tempatnya tinggal.
“Ketika para petani memanen singkong harga pasarannya selalu jatuh, hingga akhirnya (saya) beli singkong-singkong tersebut untuk diolah dengan dijadikan fermentasi pakan ternak kambing,” ungkap Bambang saat ditemui oleh Tim AswajaNews, Jumat (26/04/224)
Tentu fermentasi ketela saja tidak cukup, sehingga ia juga membeli rumput dari petani yang merumput di hutan, meski juga sering kewalahan.
Akhirnya, demi memperhatikan nutrisi ternak, muncul alternatif untuk menggembalakan domba ke hutan hingga membuatnya viral di media sosial. Dengan dibantu tiga orang, setiap hari pukul 11 pagi hingga 4 sore ratusan domba digembalakan menuju hutan yang jaraknya sekitar 1 hingga 2 km dari kandang.
“Kalau pagi hari, untuk anakan domba 1 minggu hingga 2 bulanan kita beri minum susu sapi murni, agar nanti kuat kalau kita gembalakan ke hutan, karena kan kalau di hutan kadang-kadang panas, belum lagi kalau nanti induknya kawin tidak mau menyusui anaknya lagi,” Imbuhnya.
Saat disinggung apakah tidak takut dombanya hilang, bapak dua anak ini tidak pernah khawatir akan hal tersebut. Pasalnya, domba merupakan hewan berkoloni, sehingga domba lain akan selalu mengikuti domba yang berada di depannya.
“Karena mereka berkoloni, kalaupun ada yang tertinggal ketika dicari kembali pasti akan ketemu,” pungkasnya.
Penulis: Imron
Editor: Dani