Ayam (di) Kampus

Aswaja News – Menarik juga ketika berpikir tentang binatang satu ini. Bagaimana tidak hewan yang kita kenal sebagai ayam ini memiliki banyak keunikan yang melekat pada dirinya salah satunya adalah ia mampu bertelur rata-rata 300 telur per tahunnya.

Namun dari rata-rata 300 telur yang kemungkinan menetas tidak sampai 10% sisanya ada yang jadi campuran mie instan, telur goreng kadang juga jadi telur balado, dan yang akhir-akhir ini digemari jadi telur gulung. Terus sisa 10% selamat bisa menjadi ayam dan hidup bahagia, eits… tentu saja tidak wong mereka setelah menetas (ditetaskan) itu juga langsung dijual.

Lihat ayam betina itu kira-kira apa yang paling enak ? Yup tentu saja paha dan dadanya. Paha dan dada adalah bagian yang paling sering dijumpai dan disantap, kedua bagian ini paling digemari dalam dunia kuliner contohlah soto, pasti andalannya adalah dada ayam.

Masih tentang ayam betina, tidak cukup sampai di dada dan pahanya saja lo, masih ada keunikan lain; ayam betina itu bisa lo bertelur tanpa dibuahi pejantannya, jadi ga perlu repot-repot kawin si ayam ini sudah bisa punya anak.

Nah, sekarang ganti ayam jantan, wong jowo nyebutnya pithek jago (Ayam jago). Dulu waktu saya kecil sering melihat tetangga-tetangga terkhusus bapak-bapak merawat ayam jantan kepunyaannya; mulai dari memandikannya, menjemurnya, memoles jalunya dan semua treatment yang lain sehingga ayam jantan terlihat gagah dan kuat, wes pokoknya sangat maskulin.

Itu semua dilakukan untuk kesehatan dan kekuatan si jago biar bisa bertarung dengan maksimal. Tapi sayangnya itu bukan pertarungan berdasarkan kehormatan, mereka hanya diadu untuk bahan judi oleh pemiliknya, miris bukan. Syukur kalo menang treatment dari pemiliknya akan terus berlanjut, tapi kalau kalah, yah siap-siap jadi ayam panggang deh.

Ayam juga memiliki kebiasaan unik yang kadang bikin para pengendara motor emosi, ia sering kali menyeberang jalan dengan tiba-tiba dan ngawur seolah tidak punya mata. Ternyata ini disebabkan karena ayam tidak bisa mengukur risiko dengan baik sehingga sering ngawur dalam mengambil keputusan untuk menyeberang jalan, dan akhirnya membahayakan dirinya sendiri dan para pengendara.

Keunikan lainnya si ayam ini ternyata memiliki tradisi kanibalisme, jika punya kesempatan tengoklah ke kandang peternakan ayam, kalian bisa melihat ratusan bahkan ribuan ekor ayam yang hanya memikirkan makanan tidak peduli dengan teman-teman, mereka saling berebutan untuk mengisi perutnya masing-masing. Parahnya jika ada ayam lain yang lebih lemah pasti akan terinjak-injak dan berakhir mati dan jadi santapan ayam-ayam yang lain.

Yang bikin heran lagi dari si ayam ini, saat mereka berebut makanan agar kenyang dan gemuk, mereka masih tidak sadar bahwa mereka diberi makan agar dapat diolah menjadi makanan manusia.

Terakhir, kabarnya nenek moyang ayam adalah tyrannosaurus, meskipun masih simpang siur sih apakah kabar itu fakta atau hanya cocoklogi dari beberapa kemiripan gen dan struktur tulangnya. Namun kalau kabar itu benar tidak bisa dibayangkan bagaimana perasaan tyrannosaurus jika melihat kondisi keturunannya saat ini.

Yah itulah sedikit kisah tentang ironi dari makhluk yang bernama ayam. Ingat ini ayam lo bukan yang lain***

Penulis : Roqy ‘Irfaan Lahut, S.Sos

Sumber : memecomic.id

Editor : Azza Fahreza

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *