Marak Balap Liar dan Knalpot Brong, Pemuda Kreatif Ponorogo: Mereka Butuh Wadah

Aswaja News – Pemuda Kreatif Ponorogo (PKP) merespon aksi kepolisian dalam menindak tegas balapan liar dan knalpot brong di Ponorogo di Jalan Suromenggolo, pada Minggu (4/2).

Sholikhan Ketua PKP mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kepolisian dalam menegakkan Ponorogo Zero Knalpot Brong yang sebagian besar dilakukan oleh kalangan anak muda.

“Kami pemuda kreatif ponorogo mengutuk dengan tegas tindakan balapan liar dan knalpot brong di ponorogo,” ucapnya.

Baca juga :

Kader PMII Ponorogo Deklarasikan Seruan Pergerakan Tegakkan Marwah Demokrasi

Menurutnya, pemuda saat ini belum mendapatkan wadah yang tepat sehingga balapan liar dan knalpot brong masih marak dilakukan.

“Seyogyanya kita sebagai anak muda harus mencari hal yang positif untuk perkembangan Kota Ponorogo, entah dari inovasi dan kreatif anak anak muda,” kata Sholikhan kepada Aswaja News, Rabu (7/2).

Dari kasus tersebut itulah Pemuda Kreatif Ponorogo mendorong upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo untuk mewadahi dan memfasilitasi bakat pemuda.

Baca juga :

Cetuskan Pemuda Kreatif Ponorogo, Kang Giri : Lanjutkan Prend

“Semoga Pemkab Ponorogo dapat merangkul anak anak muda yang belum benar jalannya. Entah diadakan balapan lotres di sirkuit ban bunder dan lainnya,” tegasnya.

Pernyataan ini selaras dengan visi Pemuda Kreatif Ponorogo yang mendorong pemuda untuk bergerak dalam bidang kreatifitas yang positif.

“Kita sebagai anak muda, masih banyak memiliki potensi yang bisa dikembangkan. Marilah kita kembangkan potensi itu kepada hal yang positif, entah melalui desain, videografi, dah, bitcoin dll,” ucapnya

Dalam kesempatan itu, Sholikhan juga menyuarakan Pemilu damai dan sejuk setelah beberapa waktu lalu, Pemuda Kreatif Ponorogo sempat diisukan sebagai gerakan politik.

Baca juga :

Pemuda Kreatif Ponorogo Nyatakan Sikap Bukan Gerakan Politik

“Mari kita jadikan pemilu 2024 ini menjadi kacamata Indonesia kedepannya,” ucap Sholikhan (Ketua Pemuda Kreatif Ponorogo).

Sholikhan turut mendorong pemuda di Ponorogo untuk melek politik.

“Semoga pemilu 14 Februari 2024 ini tidak seperti pemilu di 2019. Kita sebagai anak muda harus melek politik, tapi jangan terbawa isu dan hoax yang dapat merugikan kita dan bangsa ini,” pungkasnya.

(Azza Fahreza)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *