Oleh: Rosadi Jamani (Dosen UNU Kalbar)
Pembangunan IKN semakin massif. Istana presiden sudah cor lantai (tidak lagi fondasi). Kantor Kemenko sedang digarap. Rumah tapak jabatan menteri sudah pasang atap. Kantor Paspampres sebentar lagi pasang atap. Jalan sumbu kebangsaan, sumbu barat, dan timur sedang sedang pemasangan MUT. Tol dari Pulau Balang menuju IKN sudah terbentuk.
Di balik massifnya pembangunan ibukota pengganti Jakarta itu, diam-diam pihak swasta juga tak mau kalah. Salah satunya, Universitas Gunadarma. Universitas ini sudah memenuhi syarat menyelenggarakan PSDKU. Pada tahun ajaran ini, Gunadarma akan membuka kelas perdananya di IKN. Ada delapan prodi mau dibuka. Sebuah terobosan berani. Kenapa berani? Kalau dilihat lokasi bangunannya, berada jauh dari pemukiman. Sendirian berdiri di tengah hamparan hutan. Cuma, berada di tepi jalan negara saja. Saya yakin, Gunadarma tidak berpikir untuk tahun ini dan esok saja, melainkan masa depan. Di saat IKN nanti semakin ramai, di saat itulah Gunadarma menikmati hasilnya. Ia berada terdepan dalam urusan perguruan tinggi di IKN. Perguruan tinggi milik pemerintah saja belum ada tanda didirikan di sana.
Kalau Gunadarma sudah menancapkan kukunya di IKN, lalu kapan Nahdlatul Ulama (NU) ikutan. Hanya PBNU dan LPTNU yang bisa menjawab ini.