Aswaja News – Baiat Ustadz Hanan Attaki (UHA) untuk bergabung dengan Nahdlatul Ulama (NU) menyita perhatian publik. Karena sebelumnya dakwah UHA di sejumlah daerah kerap mendapat penolakan. Ustadz Hanan Attaki Hijrah dari HTI dan di baiat masuk NU Kamis, (11/05/2023)
Misalnya di Madura, tepatnya di Masjid Al-Muttaqien, Desa Laden, Kecamatan Pamekasan pengajian Ustadz Hanan Attaki pada Ahad (12/02/2023) dibubarkan oleh Banser dan warga setempat. Massa yang berjumlah ratusan itu berorasi melalui pengeras suara meminta pengajian dihentikan. Aksi massa itu mendapat pengamanan dari polisi. Setelah melakukan pembicaraan, akhirnya disepakati pengajian itu tidak diteruskan
Masifnya penolakan dan pembubaran pengajian Ustadz Hanan Attaki juga terjadi sepanjang 2022. Pengajiannya di Jember, Situbondo, Gresik, hingga Sidoarjo semuanya gagal terlaksana. Ia pun kerap dianggap anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) karena pemikiran-pemikirannya.
Profil Ustadz Hanan Attaki
Ia memiliki nama lengkap Tengku Hanan Attaki. Lahir di Aceh, 31 Desember 1981. Ustadz Hanan Attaki mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Ruhul Islam Banda Aceh. Kemudian melanjutkan ke Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir jurusan Tafsir Al-Qur’an, Fakultas Ushuluddin.
Tengku Hanan Attaki, Lc. Kajian Murabbians setiap Sabtu dari jam 18.30-selesai di Masjid Al-Murabbi, Jl. Prof. Dr. Soetami 122 Bandung
Setelah lulus dari Al-Azhar dan tinggal di Bandung bersama keluarganya, Ustadz Hanan Attaki pernah berkarier menjadi pengajar SQT Habiburrahman dan Jendela Hati, direktur Rumah Qur’an Salman ITB dan mendirikan Shift Pemuda Hijrah.
Sejak kala itu, dakwahnya semakin dikenal di Indonesia. Banyak kaum muda yang menjadi jamaahnya karena pembawaan dakwah yang santai namun sampai ke hati pendengar.(Nda)