Aswaja News – Pecah teriakan Kati (65) warga Desa atau Kecamatan Kauman melihat api membakar dapur rumahnya. Lupa tidak memadamkan api setelah memasak air, itu penyebab sijago merah merambat ketumpukan kayu dan melahap sebagian atapnya. ”Setelah memasak, saya keluar untuk menyiram tanaman. Terdengar ada suara sperti kayu terbakar saya curiga. Saat kembali kedapur tumpukan kayu dekat tungku sudah terbakar,” kata Kati pemilik rumah, Kamis (15/6/2023).
Kati tidak menyangka kejadian itu menimpa dirinya. Seketika, dia teriak meminta tolong tetangga untuk menghubungi petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar). Tidak butuh waktu lama, sekitar 15 menit, petugas datang untuk menjinakan amukan sijago merah. ”Syukurnya tidak merembet keatap rumah depan dan tetangga,” ungkap Kati.
Disisi lain, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Damkar Ponorogo Joko Waskito mengatakan. Sekitar pukul 09.00 anggotanya mendapatkan laporan adanya rumah terbakar. Seketika, delapan anggota yang sudah siaga di markas komando (mako) bergegas menuju lokasi. Membutuhkan waktu sekitar 15 menit, untuk memadamkan api. ”Kita turunkan dua kendaraan damkar, sesuai SOP (Standar Oprasional Prosedur) kita harus secepatnya tiba dilokasi, ” kata Joko mantan Camat Pomorogo tersebut.
Dirinya menyebutkan dalam waktu sepekan terakhir ada tujuh kejadian kebakaran. Penyebabnya kelalaian manusia sata beraktifitas. Mulai dari lupa mematikan listrik, kompor dan membuang putung rokok sembarangan. Sehingga memicu terjadinya kebakaran. Untungsaja tidak sampai memakan korban jiwa. Jika dihitung, kerugian materi dari beberapa kejadian itu sudah mencapai 100 jutaan. ”Saya himbau, kalau setelah beraktifitas untuk selalu mengecek keseluruhannya. Jangan sampai terjadi kebakaran lagi,” sebutnya. (SUG)