AswajaNews – Bagi para pencinta sejarah dan budaya, museum adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Di sini, setiap sudut menyimpan cerita, dan setiap koleksi menghadirkan makna.
Museum adalah jendela menuju masa lalu, tempat di mana sejarah, seni, dan budaya berpadu untuk menghadirkan cerita dari zaman yang berbeda. Berkunjung ke museum bukan hanya tentang melihat koleksi, tetapi juga menyelami perjalanan peradaban.
Kotagede Yogyakarta tidak hanya dikenal sebagai kota perak, tetapi juga sebagai penjaga sejarah kejayaan Mataram Islam. Di tengah pesona kota tua ini, Museum Kotagede berdiri sebagai saksi bisu perjalanan panjang budaya dan peradaban.
Mengunjungi museum yang berada di Jl. Tegal Gendu No.20, Prenggan, Kec. Kotagede, Kota Yogyakarta ini seperti membuka lembaran sejarah yang penuh makna, membawa kita menyelami masa lalu yang kaya akan nilai tradisi dan seni.
Museum Kotagede didirikan untuk melestarikan dan memperkenalkan sejarah serta kebudayaan yang ada di Kotagede, sebuah kawasan yang dahulu merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Islam sebelum pusat kerajaan dipindahkan ke Kraton Yogyakarta.
Museum ini didirikan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dan berlokasi di kawasan Kotagede yang terkenal dengan seni perak. Tujuan utamanya adalah untuk mengedukasi masyarakat dan pengunjung mengenai sejarah dan perkembangan Kotagede sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia.
Museum Kotagede Yogyakarta dibagi menjadi beberapa klaster atau bagian yang masing-masing menyajikan tema-tema tertentu seputar sejarah, budaya, dan kehidupan masyarakat Kotagede serta Kerajaan Mataram Islam. Klaster-klaster ini dirancang untuk memberikan pengalaman edukatif yang mendalam kepada pengunjung.
Di antaranya ada klaster situs arkeologi dan lanskap sejarah; klaster sastra, pertunjukan, tradisi dan keseharian; klaster arsitektur dan kemahiran (teknologi) tradisional; klaster pergerakan sosial kemasyarakatan; dan lainnya.
Isi dari klaster-klaster yang ada seperti replika dan gambar tentang pemerintahan dan tokoh-tokoh penting dalam sejarah Mataram; penjelasan mengenai perpindahan pusat kerajaan dari Kotagede ke Yogyakarta, serta peran Kotagede sebagai ibu kota pertama Kerajaan Mataram Islam.
Perhiasan perak tradisional seperti kalung, cincin, dan gelang; berbagai peralatan perak fungsional yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun acara adat; alat-alat tradisional yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari; replika rumah-rumah tradisional Jawa yang ada di Kotagede, dengan desain unik yang menggabungkan elemen-elemen Islam dan budaya Jawa, dan masih banyak lagi.
Museum Kotagede Yogyakarta memang menjadi salah satu wisata edukatif yang sering dikunjungi oleh berbagai kalangan, termasuk sekolah dan perguruan tinggi. Keberadaannya sangat mendukung kegiatan pembelajaran di luar kelas, terutama yang berkaitan dengan sejarah, budaya, dan kerajinan tradisional.
Museum Kotagede adalah sebuah destinasi yang memikat bagi siapa saja yang tertarik dengan sejarah, budaya, dan seni. Di tempat ini, setiap sudutnya menyimpan cerita yang patut untuk dikenang dan diwariskan kepada generasi berikutnya.*** (Fauza)
Foto: Instagram @museumkotagede