Aswaja News – Tri Suryati, kader perempuan NU yang dikenal sebagai Bendahara Umum Pengurus Cabang (PC) Fatayat NU Ponorogo, kini resmi menapaki jejak baru sebagai anggota DPRD Kabupaten Ponorogo periode 2024-2029.
Tekadnya sebagai kader perempuan yang ingin menggugah semangat kaum perempuan untuk ambil peran dalam pengambilan kebijakan terus ia lakukan.
“Di dalam diri kita terdapat segala potensi yang kita butuhkan untuk menjadi Sukses dalam apa yang seharusnya kita lakukan,” ungkapnya.
Baginya perjuangan politik haruslah dalam koridor konstitusi. Karena hakekatnya Politik bukanlah perebutan kekuasaan semata bagi partainya masing-masing, bukan pula persaingan untuk menonjolkan ideologinya sendiri-sendiri tetapi lebih pada upaya untuk berkolaborasi mencari solusi guna menyelamatkan kepentingan besar bersama.
“Politik itu realitas kehidupan dan sangat dinamis, karena beberapa orang merubah pilihan karena prinsip sementara yang lainnya merubah prinsip demi pilihan/kepentingan, tapi tetap harus dalam jalur konstitusi,” jelasnya.
Tri Suryati maju sebagai Caleg PKB dari daerah pemilihan Ponorogo I (meliputi Kecamatan Ponorogo dan Babadan) dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat dengan perolehan 7.281 suara pada Pemilu 14 Februari 2024.
Meski tergolong pendatang baru di dunia politik, semangat juang dan dedikasi Tri Suryati dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, khususnya perempuan dan ibu, telah menarik simpati para pemilih.
Hal ini terbukti dengan perolehan suara yang cukup signifikan walau; harus berjibaku di medan dapil panas (dapil 1).
“Saya ingin memperjuangkan aspirasi perempuan khususnya, dan masyarakat Ponorogo semua pada umumnya,” ujar Tri Suryati dengan penuh semangat.
“Saya akan lebih banyak fokus pada isu-isu yang menyangkut perempuan, seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Saya ingin memastikan bahwa perempuan di Ponorogo memiliki kesempatan yang sama untuk mewujudkan mimpi dan berkontribusi bagi kemajuan daerah.”
Kiprahnya sebagai Bendahara umum di PC Fatayat NU Ponorogo telah membekali dirinya dengan pemahaman yang mendalam tentang isu-isu perempuan dan strategi untuk memperjuangkan hak-hak mereka.
“Sebagai Kader Fatayat NU, saya memahami bahwa harus ada peran perempuan dalam pembangunan, karena ada nilai-nilai kepekaan sosial yang hanya bisa dipahami oleh perempuan,” ungkap Tri Suryati.
Dukungan penuh dari keluarga, khususnya sang suami, Agus KH, yang juga Aktivis NU sekaligus Bendahara Umum MUI Ponorogo, menjadi energi besar yang memompa motivasi dan semangat juang bagi Tri Suryati.
“Energi paling besar atas perjuangan untuk semua ini saya peroleh dari keluarga, khusus nya Suami, dan tentu juga semua pihak terkait yang selama ini telah membersamai kami,” imbuhnya.
Tentu dukungan tersebut membuat Tri Suryati bertekad untuk menjadi wakil rakyat yang tangguh dan berdedikasi, visioner dan profesional serta selalu memperjuangkan kepentingan masyarakat, khususnya kaum perempuan Ponorogo.
“Saya ingin menjadi jembatan sinergitas antara perempuan dan pemerintah serta memastikan bahwa suara perempuan didengar dan aspirasi mereka terenuhi,” pungkasnya.