Kisah di Balik Indahnya Candi Sanggrahan Tulungagung, Ada Keberagaman Budaya dan Sejarah yang Megah

AswajaNews – Jawa Timur, tanah yang kaya akan keberagaman budaya dan sejarah, memamerkan pesona salah satu peninggalan bersejarahnya yang tidak kalah megah dengan yang lain: Candi Sanggrahan.

Candi ini terletak di Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur.

Merupakan sebuah perjalanan sejarah yang menarik, keberadaan Candi Sanggrahan telah mendapat perhatian sejak lama.

Dalam catatan sejarah, laporan J. Knebel pada tahun 1908 mengungkap keberadaan lima arca Dhyani Buddha di sekitar Candi Sanggrahan.

Tujuh tahun berikutnya, Dinas Purbakala Kolonial Belanda (Oudheikundige Dienst) melakukan penelitian lebih lanjut terhadap candi tersebut.

Candi Sanggrahan memiliki struktur dua tingkat kaki candi dengan denah bujur sangkar, menghadap ke arah barat.

Ukurannya sekitar 9,06 meter x 9,06 meter dengan tinggi mencapai 5,86 meter.

Keberadaan arca Dhyani Buddha tanpa kepala di sana menunjukkan latar belakang keagamaan Candi Sanggrahan yang bercorak Buddhis.

Seiring berjalannya waktu, Candi Sanggrahan telah beberapa kali mengalami pemugaran.

Dimulai dari masa kolonial Belanda hingga dilanjutkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Timur pada tahun 2019.

Pemugaran ini tidak hanya sekadar memperbaiki bangunan, tetapi juga menata lingkungan sekitarnya.

Terdapat asumsi bahwa Candi Sanggrahan memiliki keterkaitan dengan Candi Boyolangu.

Atau Candi Gayatri yang berjarak sekitar 4 kilometer jika ditempuh dengan sepeda motor.

Kisah sejarah menyebutkan bahwa Candi Sanggrahan terkait dengan peristirahatan rombongan pembawa jenazah pendeta perempuan Budha bernama Gayatri yang bergelar Rajapadmi sebelum pemakamannya di Candi Boyolangu.

Diperkirakan Candi Sanggrahan dibangun pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1359-1389 Masehi) pada zaman Majapahit.

Kekuatan sejarah Candi Sanggrahan tak hanya tercermin dari keindahan arsitekturnya.

Tetapi juga dari keberadaannya sebagai saksi bisu masa lalu yang membawa cerita dan kepercayaan yang kaya akan warisan budaya Jawa Timur.

Sebagai salah satu peninggalan bersejarah yang masih tegak berdiri hingga kini, Candi Sanggrahan menjadi bukti nyata.

Bahwa kejayaan masa lampau yang terus menginspirasi dan mengundang para pengunjung untuk menjelajahi kekayaan sejarahnya yang megah.*** (M. Sabda)

One thought on “Kisah di Balik Indahnya Candi Sanggrahan Tulungagung, Ada Keberagaman Budaya dan Sejarah yang Megah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *