Aswaja News – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Sambit menggelar Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) untuk anggotanya yang digelar di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Al-Faqih Wringinanom Sambit Ponorogo, Jum’at-Sabtu (05-06/1/2024). Kegiatan Makesta ini diikuti oleh 42 peserta yang terdiri dari siswa-siswi kelas V dan VI MI Ma’arif Al-Faqih. Kegiatan Makesta tahun 2024 ini mengusung tema “Membentuk Kader Pelajar NU yang “Melek”
organisasi berlandaskan Ahlusunnah Wal Jamaah”
Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk menanamkan pemahaman ke-Aswaja-an dan ke-NU-an sedini mungkin untuk menjaga aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah dari rongrongan paham yang menyimpang serta untuk membangkitkan ghirah berorganisasi yang teratur termenajemen dengan baik sedini mungkin.
Pada kegiatan itu peserta mendapat materi berupa Aswaja, ke-NU-an, ke IPNU-IPPNU-an, Kepemimpinan dan Keorganisasian, Sejarah dan Budaya Islam serta Wawasan Kebangsaan dan Ke-Indonesia-an. Sedangkan narasumber dan intruktur diambilkan dari PAC IPNU IPPNU Sambit dan Pengurus Cabang IPNU-IPPNU Kab. Ponorogo.
Ketua PAC IPNU Rekan Rizal Ma’ruf didampingi ketua PAC IPPNU Amelia Putri mengatakan bahwa kegiatan Makesta untuk siswa-siswi MI merupakan jenjang awal untuk memasuki organisasi IPNU-IPPNU. Diharapkan dengan makesta akan muncul bibit pemimpin dan kader NU untuk masa mendatang.
Sementara itu Kyai Samsul Arifin selaku Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al-Faqih mengatakan Makesta ini sebagai bentuk wahana mencetak dan menyiapkan tunas tunas muda kader kader yang punya militansi yang tinggi terhadap perjuangan Nahdlatul Ulama sebagai penerus para Masyayikh dan ulama serta benteng dari faham yang tidak selaras dengan faham ahlussnah wal jama’ah dan di akhir sambutanya beliau mengajak mari putra putri dan anak cucu kita kita sekolahkan dan kita didik di Madrasah yang bernaung di bawah LP. Ma’arif Nahdlatul Ulama, seperti di MI Ma’arit Al-Faqih ini, jangan yang lain yang justru berseberangan dengan perjuangan para ulama dan Masyayikh yang sudah digariskan oleh Nahdlatul Ulama, pungkasnya.
Sementara itu Ketua MWC NU Kec. Sambit, yang diwakili oleh Katib Syuriyah (Sofyan Balawi) dalam sambutannya mari kita dukung dan kita support generasi muda NU melalui IPNU dan IPPNU karena mereka adalah “Syubbanul yaum, rijalul ghad” yang artinya, pemuda hari ini adalah tokoh masa depan. Ungkapan ini terkait pentingnya peran dan kontribusi generasi muda dalam memimpin masa depan. Dengan kata lain, perkembangan dan kualitas pemuda hari ini akan berdampak besar pada arah dan kemajuan masyarakat di masa yang akan datang.
NU saat ini berbeda dengan NU yang dulu artinya NU harus dikelola dengan serius termasuk managemen organisasi dengan baik karena menyatakan bahwa “Al haqqu bila nidzam yaghlibuhul bathil binnidzam”, kebenaran yang tidak terorganisir maka akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir”(Ady)
Mantab