Aswaja News – Dalam rangka memperkuat jalinan silaturahim dan membangun sinergi, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Bungkal menggelar pertemuan dengan mengundang semua Badan Otonom (Banom) NU di lingkungan MWC NU Bungkal, Jum’at (04/08/2023).
Acara yang berlangsung di kediaman ketua Tanfidziyah MWC NU Bungkal itu dihadiri oleh segenap jajaran pengurus Syuriah dan Tanfidziyah beserta banom, diantaranya Muslimat NU, Fatayat NU, Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU), dan Jam’iyatul Qurra wal-Huffadz Nahdlatul Ulama (JQH NU).
Diawali dengan pembacaan Do’a Bersama yang dipimpin oleh Bpk. Kyai Imam Mahmudi Al Hafidz (wakil ketua yang Membidangi RMI, LDNU, LTMNU, LTNNU), kemudian dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pengarahan dari Ketua Tanfidziyah MWC NU Bungkal (Lukmanul Hadi, S.Sos)
Dalam sambutannya, beliau menyampaikan, potensi besar yang dimiliki NU semestinya dimanfaatkan untuk mengembangkan dan memajukan NU, melebihi dari progresifitas yang selama ini dihasilkan oleh organisasi di luar NU.
“Salah satu kekuatan NU saat ini adalah kekuataan kemanusiaan yang sangat luar biasa. Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di NU sangat potensial bilamana bersatu untuk memajukan NU,” ungkap Lukmanul Hadi yang saat ini tengah mengabdi sebagai kepala desa bedikulon.
Dengan penuh optimisme, Mbah Tanfidz panggilan akrabnya, berharap bahwa seharusnya NU semakin melahirkan inovasi-inovasi dan terobosan-terobosan dalam mengembangkan peradaban.
“Meski begitu, kemajuan tersebut harus kita kritisi dan harus kita hadapi. Sebab kita ada di NU demi sebuah idealisme luhur yang ingin memberikan dedikasi tinggi untuk NU, baik dalam bentuk materi, maupun lainnya,” tambahnya.
Lebih lanjut pihaknya juga mengingatkan, bahwa Nahdlatul Ulama sebagai organisasi Diniyah (keagamaan) dan Ijtima’iyah (sosial kemasyarakatan) yang selama ini tetap konsisten di jalur perjuangannya, tentu harus diniatkan mengabdi dengan sungguh-sungguh.
Di NU ada dua management yang dibangun yaitu pertama management langit, ini adalah tugas yang diemban jajaran Syuriyah (seperti riyadhah, mujahadah) mengetuk pintu langit, menggapai Nurullah mengharap Rahmat & Ridha Allah SWT; kedua management bumi yakni tugas yang diemban oleh jajaran Tanfidziyah beserta lembaga dan banom untuk terus berkhidmat bergerak, menata management demi mewujudkan organisasi yang betul” handal terstruktur rapi mulai tingkat MWC, Ranting dan Anak Ranting
“Jadikan NU sebagai istrimu, bukan suamimu,” imbuhnya mengutip dawuh KH. As’ad Syamsul Arifin.
Oleh karena itu, lebih lanjut dia, mengatakan menjadi tanggung jawab bersama bagi segenap insan pejuang NU, untuk benar-benar menjiwai dalam memperjuangkan NU. Menjadikan fikrah dan harakah NU sebagai nafas perjuangan.
“Kita sepakat bahwa agama sebagai sumber inspirasi, bukan sumber aspirasi. Maka fikrah dan harakah ke-NU-an harus menjiwai warga NU khususnya pengurus NU, lembaga dan banom,” pungkasnya.
Sebagai salah satu upaya mewujudkan harapan-harapan yang disampaikan, penguatan internal organisasi yang dikemas dengan pertemuan-pertemuan rutin akan terus dilaksanakan, guna menyatukan pandangan dan jalinan kerjasama antar elemen di struktural NU. Hal ini, Ketua MWC NU Bungkal saat memberikan sambutan.
“Pertemuan ini akan terus berlanjut, dalam rangka untuk menyatukan pendampingan yang sudah dibentuk MWC NU Bungkal. Sehingga terjalin kerjasama antara pengurus NU, lembaga dan banom yang ada.
Kemudian, pertemuan ini dipungkasi dengan sosialisasi Program Wakaf Tunai Pengadaan Mobil Sehat NU (MOBISNU) oleh Ketua NU Care-Lazisnu MWC NU Bungkal, Suwadi, M.Pd.I, sekaligus membentuk admin team Creatif dan team Cyber oleh MWC NU Bungkal.(Adi)