Oleh: Kang Agus
Pada setiap bulan Muharram, warga Ponorogo, sebuah kabupaten di Jawa Timur, Indonesia, merayakan sebuah tradisi yang dikenal sebagai Grebeg Suro. Acara ini diadakan untuk memperingati Tahun Baru Islam, yang juga dikenal sebagai 1 Suro dalam penanggalan Jawa. Grebeg Suro merupakan perpaduan unik antara tradisi mistis dan budaya yang telah dilakukan selama berabad-abad.
Grebeg Suro merupakan salah satu tradisi yang paling penting dan ditunggu-tunggu di Ponorogo. Ribuan warga, baik dari dalam maupun luar kota, berkumpul untuk menyaksikan perayaan yang spektakuler ini. Selama acara ini, pusat perhatian utama adalah prosesi pawai yang dipimpin oleh warok, yaitu seorang kesatria tradisional yang memiliki kemampuan supranatural.
Pawai Grebeg Suro di Ponorogo terdiri dari berbagai elemen budaya yang mencakup tari-tarian, musik tradisional, dan kostum yang indah. Warok, yang dianggap sebagai sosok yang memiliki kekuatan gaib dan dapat melawan kejahatan, mengenakan pakaian khas dan senjata tradisional seperti keris. Mereka membawa atribut-atribut tersebut sambil menari dan bergerak melalui jalan-jalan kota, diikuti oleh ratusan penari dan musisi lainnya.
Salah satu momen puncak dalam Grebeg Suro adalah saat warga memberikan sesajian kepada warok. Sesajian tersebut berupa berbagai macam makanan dan minuman tradisional. Warga percaya bahwa dengan memberikan sesajian ini, mereka akan mendapatkan berkah dan perlindungan dari warok. Setelah sesajian diberikan, warok kemudian melaksanakan doa-doa dan ritual khusus untuk melindungi kota dari energi negatif dan bencana.
Selain itu, ada juga tradisi khas Grebeg Suro yang melibatkan “Suro-an” atau boneka raksasa yang dibuat dari anyaman bambu dan kain. Boneka ini melambangkan roh jahat yang harus dikalahkan untuk menjaga keharmonisan dan keselamatan kota. Suro-an diarak-arak oleh warga yang berpakaian tradisional sambil menyanyikan lagu-lagu khas.
Grebeg Suro bukan hanya sekadar acara mistis, tetapi juga menjadi ajang untuk mempromosikan budaya dan pariwisata Ponorogo. Setiap tahun, banyak wisatawan dari berbagai penjuru datang untuk menyaksikan perayaan ini. Acara ini menjadi tempat bagi warga setempat untuk mempertahankan dan memperkenalkan warisan budaya mereka kepada generasi muda dan dunia.
Namun, penting untuk dicatat bahwa Grebeg Suro bukan hanya tentang aspek mistisnya saja. Acara ini juga mencerminkan semangat kebersamaan, solidaritas, dan gotong royong dalam masyarakat Ponorogo. Melalui partisipasi aktif dalam persiapan dan pelaksanaan Grebeg Suro, warga Ponorogo memperkuat ikatan sosial mereka dan menjaga keberlanjutan tradisi yang berharga ini.
Grebeg Suro di Ponorogo adalah contoh nyata bagaimana sebuah tradisi mistis dan budaya dapat bertahan dan terus berkembang dalam masyarakat. Dengan menggabungkan unsur mistis dengan seni, musik, dan kebersamaan, acara ini telah menjadi simbol kekayaan budaya dan warisan leluhur yang patut dilestarikan. Grebeg Suro mengajarkan kita pentingnya memahami dan menghargai warisan budaya serta membangun ikatan kuat antara generasi yang berbeda.