Aswajanews – Jika ada yang bilang peluang usaha sangat kecil, maka orang tersebut kurang jauh pikniknya. Skill merupakan modal utama manusia bisa survive dimanapun dia berada.
Dalam ajaran agama sering kali diajarkan bagaimana Allah SWT telah memberikan rejeki kepada semua makhluk ciptaan-Nya tanpa kecuali. Sehingga Allah SWT memiliki sifat Ar Rahman dan Ar Rahim kepada semua makhluk nya selama makhluk tersebut mau berusaha. Khususnya makhluk yang bernama manusia.
Sumber rejeki itu salah satunya adalah menjual jasa sebagai tukang potong rambut. Kemampuan memotong rambut tidak dimiliki banyak orang. Padahal ketrampilan ini sangat mudah dipelajari, apalagi didukung dengan peralatan serba elektronik yang semakin canggih dan mudah. Sehingga semua orang jika mau dapat menguasai ketrampilan ini.
Seperti dituturkan Yanto tukang potong rambut di utara perempatan Keniten, “Sehari rata-rata saya bisa potong rambut 10 orang” ucapnya. Setiap kepala dibandrol ongkos 12 ribu rupiah. Sehari berarti rata-rata dapat uang 120 ribu rupiah. Jika dikurangi operasional 20 ribu maka masih dapat hasil bersih 100 ribu per hari. Sebulan sudah diatas UMR Kabupaten Ponorogo. Tapi kalau diamati bisa lebih dari yang disebutkan diatas.
Waktu premium orang potong rambut pada jam jam sore sebelum dan setelah Maghrib sampai sekitar jam 21.00. Antara Maghrib dan Isyak yang hanya 1 jam Yanto mampu memotong rambut 3 sampai 4 orang. Artinya dalam satu jam dapat hampir 50 ribu rupiah. Jumlah yang lumayan.
Para konsumen yang sudah langganan akan selalu kembali rata-rata 1 bulan sekali. Mereka biasanya tidak akan pindah ke tukang potong rambut lain. Yanto telah menjalani profesinya ini selama 34 tahun hingga sekarang, atau mulai tahun 1989. Dia mampu membeli tempat permanen dari hasil usahanya tersebut dan membiayai hidupnya.
Jika kita cermati modal potong rambut ya hanya dengan gunting, kaca, silet, kain dan pembersih yang semuanya itu bisa bertahan lama. Sekali beli bisa untuk puluhan tahun. Modal yang kecil, tapi hasil yang lumayan.
Jasa potong rambut sebenarnya skill yang cukup menjanjikan sebagai alternatif para pencari kerja yang belum dapat kerja. Bekerja tidak harus di kantor, tapi dengan skill seperti tukang potong rambut kita dapat bertahan dalam kondisi apapun. Terbukti usaha kecil ini tidak pernah kena imbas krisis moneter dan pandemi Corona 19 yang pernah melanda Indonesia. (ags)