Sumber Maron, Surga Air Jernih di Tengah Sawah Malang

AswajaNews – Kabupaten Malang memang tidak pernah kehabisan destinasi wisata alam yang memikat. Selain terkenal dengan deretan coban atau air terjunnya, Malang juga menyimpan hidden gems berupa pemandian alami yang kian populer di kalangan wisatawan, yaitu Sumber Maron.

Terletak di Dusun Adiluwih, Desa Karangsuko, Kecamatan Pagelaran, tempat ini menawarkan pesona mata air jernih yang mengalir di tengah hamparan sawah hijau. Dengan hawa sejuk khas pedesaan Malang, Sumber Maron menjadi destinasi favorit untuk melepas penat sekaligus menikmati keindahan alam yang sederhana namun menenangkan.

Sejarahnya cukup unik. Dahulu, Sumber Maron hanyalah mata air yang digunakan warga untuk budidaya kangkung serta kebutuhan sehari-hari, mulai dari mandi hingga mencuci sepulang dari sawah. Namun, kejernihan airnya yang alami dan suasana sekitar yang begitu asri membuat tempat ini perlahan berkembang menjadi destinasi wisata.

Kini, Sumber Maron tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga menjadi ruang edukasi lingkungan dan energi berkelanjutan, karena keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang telah beroperasi sejak 2005 dan memasok listrik untuk empat desa sekitar.

Daya tarik utama Sumber Maron adalah kejernihan airnya yang memungkinkan berbagai aktivitas menyenangkan. Wisatawan bisa berenang, berendam, atau sekadar bermain air di aliran sungai yang sejuk. Spot paling populer adalah air terjun mini setinggi 5–6 meter yang oleh warga disebut Grojogan Sewu.

Berbeda dengan Coban Sewu di Pujon yang megah dan tinggi, Grojogan Sewu di Sumber Maron justru menawan karena kesederhanaannya. Airnya tidak terlalu deras, sehingga ramah untuk anak-anak sekaligus menjadi lokasi favorit untuk berfoto atau sekadar bermain air di bawah guyuran air terjun.

Selain berenang, Sumber Maron juga menyuguhkan ragam aktivitas seru yang membuat wisatawan betah seharian. Ada river tubing menyusuri sungai sejauh setengah kilometer dengan ban karet, snorkeling di sungai berair jernih lengkap dengan ikan hias yang dilepas pengelola, hingga flying fox melintasi hamparan sawah yang hijau.

Sensasi meluncur dari ketinggian dengan pemandangan pedesaan yang asri jelas menjadi pengalaman berbeda yang jarang dijumpai di destinasi wisata lain. Dengan harga tiket yang sangat terjangkau hanya Rp5.000 untuk masuk area dan Rp10.000 untuk mencoba wahana tambahan, wisata ini terasa ramah di kantong semua kalangan.

Tak hanya rekreasi, pengunjung juga bisa mencoba pengalaman menenangkan lewat terapi ikan. Duduk santai di tepi kolam sambil merendam kaki, wisatawan akan merasakan gigitan ikan kecil yang membersihkan sel-sel kulit mati. Aktivitas sederhana ini sering menjadi favorit pengunjung karena selain unik, juga dipercaya bermanfaat bagi kesehatan kulit.

Fasilitas di Sumber Maron pun terbilang lengkap. Pengelola menyediakan kamar ganti, kamar bilas, serta deretan warung makan yang menyajikan kuliner khas Jawa seperti soto, bakso, hingga jajanan sederhana.

Menyantap makanan di pinggir sungai dengan suara gemericik air dan udara sejuk pedesaan memberikan pengalaman makan yang lebih berkesan. Bagi wisatawan luar kota, tersedia pula penginapan sederhana di sekitar lokasi, sehingga mereka bisa lebih lama menikmati suasana pedesaan yang tenang.

Dengan segala pesona dan keunikannya, Sumber Maron menjadi simbol harmoni antara alam, masyarakat, dan edukasi. Di satu sisi, ia menjadi ruang rekreasi keluarga dengan berbagai aktivitas seru dan harga terjangkau. Di sisi lain, ia juga menghadirkan pembelajaran tentang bagaimana alam bisa dimanfaatkan tanpa merusak ekosistemnya. Maka tidak heran, setiap musim liburan, Sumber Maron selalu dipadati wisatawan dari berbagai daerah, menjadikannya salah satu destinasi alam andalan Malang yang sayang untuk dilewatkan.***

Penulis: Fauza N.M

Editor: Dani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *