AswajaNews – Siapa sangka jajanan pasar sederhana bernama pancong kini menjelma menjadi kuliner kekinian yang diburu pecinta makanan manis.
Pancong Pantura yang punya banyak outlet akhirnya hadir di Ponorogo, berada di Jl. Bhayangkara No.66, Banyudono, Ponorogo kuliner ini menghadirkan sensasi berbeda lewat pancong lumer bertekstur fluffy, gurih, dan berukuran besar, dengan pilihan rasa yang menggoda lidah.
Pancong, kue tradisional berbahan dasar kelapa parut dan tepung beras, selama bertahun-tahun identik dengan aroma kelapa yang wangi dan rasa gurih yang khas. Di berbagai daerah, pancong hadir dalam bentuk sederhana, disajikan polos atau ditaburi gula pasir. Namun, beberapa tahun terakhir, popularitas pancong kembali naik seiring maraknya tren jajanan jadul yang dikreasikan menjadi hidangan modern.
Fenomena ini juga terjadi di Ponorogo. Pancong Pantura, yang menyebut dirinya sebagai “spesialis pancong balap ~ pancongnya kota reog”, berhasil mengemas pancong menjadi sajian yang bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga memikat mata.
Teksturnya lumer dan fluffy, berpadu dengan aroma kelapa yang gurih, memberikan pengalaman makan yang berbeda dari pancong tradisional. Ukurannya pun dibuat besar, membuat satu loyang bisa dinikmati bersama keluarga atau teman.
Yang membuat Pancong Pantura PO semakin diminati adalah variasi rasanya yang beragam dan kekinian. Mulai dari choco almond yang manis legit, meses susu yang klasik, greentea dengan aroma teh hijau yang menenangkan, tiramisu yang kaya rasa, hingga oreo dan regal yang menjadi favorit anak muda.
Tidak hanya itu, pembeli bisa memesan ukuran setengah loyang atau satu loyang penuh, sesuai kebutuhan. Dengan harga mulai dari Rp7.000, jajanan ini terjangkau untuk semua kalangan.
Selain cita rasa, strategi Pancong Pantura dalam menghadirkan inovasi rasa tanpa meninggalkan identitas tradisionalnya membuatnya cepat populer di kalangan masyarakat Ponorogo. Lokasinya yang strategis di jalur ramai Jl. Bhayangkara juga menjadi magnet tersendiri bagi pelanggan yang ingin mencicipi langsung pancong hangat dari loyang.
Pancong Pantura PO bukan sekadar tempat membeli kue pancong, tetapi sebuah bukti bahwa kuliner tradisional bisa terus eksis dan bahkan naik kelas di tengah persaingan kuliner modern.
Dengan inovasi rasa, ukuran, dan tampilan yang menarik, pancong ini membuktikan bahwa makanan warisan nenek moyang tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu merebut hati generasi muda. Bagi pencinta kuliner, singgah di Pancong Pantura Ponorogo di Kota Reog adalah pengalaman yang wajib dicoba.*** (Fauza)