Aswajanews – Dinas Kesehatan mencatat 72 siswa dari berbagai jenjang pendidikan di Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mengalami gejala mual, muntah, pusing, hingga demam, Kamis (4/12/2025). Pada hari sebelumnya, mereka menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dari jumlah tersebut, 72 siswa yang terdampak tersebut terdiri dari 8 orang menjalani rawat inap, 25 orang rawat jalan, dan 39 siswa menjalani observasi.
Kepala Bidang Sumber Daya Manusia, Kesehatan, dan Farmasi (SDMKF) Dinkes Ngawi, Dhina Handayani, memastikan Dinkes telah mengambil sejumlah sampel makanan MBG sisa hari Rabu (3/12/2025) berupa nasi, telur, tahu balado, dan pisang. Selain itu, sampel muntahan para siswa juga diambil untuk dilakukan proses uji laboratorium di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLKM) Surabaya.
“Semua sampel sudah kami kirim untuk memastikan kandungan yang berpotensi menyebabkan keracunan. Kami masih menunggu hasil uji laboratorium,” katanya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Mantingan, Muhammad Al Riza, mengatakan sejak pagi pihaknya terus menerima kedatangan siswa yang mengeluhkan gangguan kesehatan serupa. Para siswa tersebut berasal dari sejumlah lembaga pendidikan.
“Yang masuk ke Puskesmas sampai siang tadi sekitar 30 orang, dan sebagian harus kami tempatkan di ruang tambahan karena kapasitas ruang perawatan sudah penuh. Pada umumnya gejala yang muncul adalah mual, muntah, serta demam,” ujarnya.
Riza menambahkan, hasil observasi menunjukan bahwa para siswa mulai mengalami gejala keracunan makanan sejak Rabu malam dan memiliki gejala yang mirip. Namun, pihak Puskesmas belum dapat memastikan penyebab pastinya sebelum hasil pemeriksaan laboratorium keluar.
“Banyak yang menghubungkan dengan konsumsi menu MBG, tetapi kami tetap menunggu hasil investigasi lebih lanjut,” tambahnya.
Kasus ini masih dalam penanganan Dinkes Ngawi dan akan diperbarui sesuai perkembangan hasil pemeriksaan laboratorium.
