LKKNU Ponorogo Gencarkan Program KRR: Antisipasi Lonjakan Kasus HIV dan Dispensasi Nikah

AswajaNews – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025, Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKKNU) Kabupaten Ponorogo menggelar program Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) di sejumlah sekolah Ma’arif.

Kegiatan ini merupakan langkah konkret NU dalam melindungi generasi muda dari perilaku berisiko dan meningkatnya kasus kesehatan reproduksi di kalangan remaja.

Program ini dilaksanakan mulai 17 hingga 24 Oktober 2025 dengan menggandeng LP Ma’arif NU Ponorogo sebagai mitra pelaksana. Ada empat lembaga pendidikan yang menjadi sasaran utama kegiatan, yaitu SMP Ma’arif 1 Ponorogo, SMP Ma’arif 2 Ponorogo, MTs Ma’arif 1 Ponorogo, dan MA Ma’arif 1 Ponorogo.

Ketua LKKNU Ponorogo, Drs. Akhmad Ghufron Fuadi, M.Kes, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya LKKNU dalam memberikan edukasi kesehatan berbasis nilai-nilai Islam kepada pelajar.

“InsyaAllah kami rencanakan program ini rutin, tapi untuk Hari Santri 2025 ini, kita baru agendakan empat sekolah dulu,” ujar Gufron.

Ia menambahkan, sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi serta memahami risiko dari perilaku menyimpang seperti seks bebas, kehamilan tidak diinginkan, penyalahgunaan NAPZA, hingga penyebaran HIV/AIDS.

Dalam sosialisasi tersebut, peserta dibekali tiga materi pokok, meliputi: (1) pemahaman tentang organ reproduksi, (2) upaya pencegahan Infeksi Menular Seksual (IMS) seperti HIV/AIDS, serta (3) dampak negatif dari penggunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA).

Menurutnya, data menunjukkan bahwa angka dispensasi nikah dan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Ponorogo cenderung meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi tersebut menjadi alarm penting bagi semua pihak, khususnya lembaga pendidikan, untuk lebih memperhatikan aspek edukasi kesehatan remaja.

“Harapan kami, setelah mengikuti sosialisasi ini, para pelajar mampu menjaga diri dan memahami dampak dari setiap tindakan. Mereka adalah generasi penerus bangsa yang harus kita lindungi,” tambahnya.

Melalui program ini, LKKNU berkomitmen menghadirkan pendekatan edukatif yang menyentuh aspek fisik, mental, dan spiritual, agar para pelajar tidak hanya memahami konsep kesehatan reproduksi secara medis, tetapi juga dari sisi moral dan agama.

Kegiatan ini disambut antusias oleh pihak sekolah dan siswa yang mengikuti dengan penuh semangat. LKKNU berharap, program semacam ini dapat diperluas ke sekolah-sekolah lain di Ponorogo agar semakin banyak remaja yang teredukasi dan terlindungi dari risiko kesehatan reproduksi. (Azz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *