AswajaNews – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Jambon menggelar serangkaian kegiatan yang melibatkan seluruh badan otonom NU dan masyarakat sekitar.
Kegiatan ini berlangsung mulai pertengahan September hingga akhir Oktober 2025 dengan tema besar “Santri Siaga Jiwa Raga untuk Negeri.”
Rangkaian kegiatan dibuka dengan Ansor Cup II yang diselenggarakan oleh PAC GP Ansor Jambon pada 12–17 September 2025 di Lapangan Voli Desa Sidoharjo. Turnamen ini menjadi ajang mempererat persaudaraan antar pemuda desa serta menumbuhkan semangat sportivitas di kalangan kader muda NU.
Berikutnya, Pengajian Ahad Kliwon yang digelar oleh PAC Fatayat Muslimat Jambon pada 5 Oktober 2025 di Desa Bulu Lor menjadi momentum penguatan spiritual dan silaturahmi antar jamaah Fatayat dan Muslimat di tingkat kecamatan.
Kegiatan terus berlanjut dengan Gebyar Senam Muslimat yang diadakan oleh PC Muslimat Ponorogo pada 9 Oktober 2025 di Alon-Alon Ponorogo. Acara ini diikuti ratusan peserta dan diwarnai semangat kebersamaan serta kampanye hidup sehat.
Kemudian pada 17 Oktober 2025, DPAC FKDT bersama PAC IPNU-IPPNU Jambon menyelenggarakan Lomba Madin dan TPQ di MI Miftahul Huda Krebet Jambon. Lomba ini bertujuan menggali potensi santri dan meningkatkan semangat belajar Al-Qur’an sejak dini.
Menjelang puncak peringatan, Genduri Akbar akan dilaksanakan di Kantor MWC NU Jambon pada 21 Oktober 2025 sebagai wujud rasa syukur dan kebersamaan seluruh warga Nahdliyin.
Hari puncak 22 Oktober 2025 akan diisi dengan berbagai kegiatan utama, yaitu Apel Hari Santri Nasional di Balai Desa Pulosari, Ziarah Makam Ulama di Desa Menang dan Srandi, serta Pembagian Sembako oleh NU-Care Lazisnu Jambon untuk masyarakat yang membutuhkan. Momentum ini menjadi bentuk nyata kepedulian sosial warga NU terhadap lingkungan sekitar.
Rangkaian kegiatan akan ditutup dengan Rutinitas Majelis Dzikir Sholawat dan Tahlil (MDST) bersama Ansor, ISNU, IPNU, dan IPPNU pada 25 Oktober 2025 di Masjid Al-Munawwaroh Desa Bringinan, serta Sima’an Ahad Legi pada 26 Oktober 2025 di tempat yang sama sebagai penutup seluruh kegiatan.
Ketua MWC NU Jambon menyampaikan bahwa seluruh kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang peringatan seremonial, tetapi juga sebagai wujud nyata sinergi antar Banom NU dan masyarakat dalam memperkuat ukhuwah Islamiyah serta semangat kebangsaan.
“Hari Santri bukan sekadar peringatan, tapi momentum untuk meneguhkan semangat juang dan pengabdian santri terhadap bangsa,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari seluruh Banom NU di Kecamatan Jambon, meliputi Muslimat NU, Fatayat NU, GP Ansor, IPNU, IPPNU, ISNU, FKDT, dan NU Care-LAZISNU, serta dukungan pemerintah desa dan masyarakat setempat.
Dengan semangat kolaborasi dan kebersamaan, MWC NU Kecamatan Jambon berharap peringatan Hari Santri Nasional 2025 menjadi penguat tradisi keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan di tengah masyarakat.





