AswajaNews — Pasti tidak asing dengan lantunan lagu berikut : “Berpasangan… berpasangan… berpasangan (tepuk 3x)! Janji kokoh… janji kokoh… janji kokoh (tepuk 3x)! Saling cinta, saling hormat, saling jaga, saling ridho, musyawarah untuk sakinah!”
Lagu dan tepuk penuh semangat ini kini viral di media sosial. Disebut “Tepuk Sakinah”, gerakan sederhana yang mirip tepuk pramuka itu diperagakan oleh para pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) di berbagai daerah, bahkan banyak pula dijadikan konten kreatif oleh para influencer dengan gaya mereka masing-masing.
Fenomena tersebut ternyata merupakan bagian dari inovasi kreatif Kementerian Agama (Kemenag) melalui program Bimbingan Perkawinan (Bimwin) bagi calon pengantin.
Dari Bimwin ke Media Sosial
Kepala Kantor Kemenag Ponorogo, Dr. H. Moh. Nurul Huda, M.Pd., menjelaskan bahwa “Tepuk Sakinah” kini mulai digalakkan di seluruh KUA sebagai bentuk edukasi ringan dan menyenangkan bagi pasangan calon pengantin.
“Tidak kita wajibkan, tapi kita himbau bagi calon pengantin yang mengurus ke KUA untuk melakukan Tepuk Sakinah sebagai simbol komitmen bersama membangun keluarga sakinah,” ujarnya, Rabu (8/10/2025).
Ia juga tidak menampik bahwa kreativitas para pegawai KUA yang memperagakan tepuk tersebut lalu mengunggahnya ke media sosial turut membuatnya viral dan diterima luas oleh masyarakat.
Kreativitas untuk Tekan Angka Perceraian
Menurut Dr. Nurul Huda, langkah ini bukan sekadar hiburan atau tren digital. Ia menyebut, fenomena meningkatnya kasus perceraian di masyarakat perlu disikapi dengan pendekatan baru yang menyentuh sisi emosional dan edukatif pasangan muda.
“Kita harapkan dengan upaya ini masyarakat, khususnya pasangan suami istri, semakin komitmen mewujudkan keluarga yang berkualitas, harmonis, dan bahagia,” tegasnya.
Menurutnya melalui “Tepuk Sakinah”, nilai-nilai cinta, saling menghormati, dan musyawarah dalam rumah tangga dikemas dalam bentuk sederhana dan mudah diingat, sehingga pesan moralnya dapat melekat pada pasangan baru.
Program “Tepuk Sakinah” kini menjadi simbol baru pendekatan bimbingan pra-nikah yang humanis dan kreatif, menggabungkan edukasi keluarga dengan ekspresi budaya populer.
Kemenag berharap gerakan ini menjadi pengingat bahwa membangun rumah tangga tidak cukup dengan cinta semata, tetapi juga membutuhkan komitmen, komunikasi, dan kesadaran spiritual yang kokoh.
Viral “Tepuk Sakinah”: Kemenag Ponorogo Dorong Calon Pengantin Bangun Komitmen Harmonis
