AswajaNews – Di tengah derasnya arus kuliner modern yang kian beragam, kehadiran Nona Laras di Jl. Bali No.55, Madiun, seakan menjadi tempat bagi mereka yang merindukan cita rasa Nusantara dengan sentuhan nostalgia.
Restoran ini tidak sekadar menyajikan makanan, melainkan membawa pulang cerita panjang tentang tradisi, keluarga, dan kehangatan yang diracik dalam setiap hidangan. Dengan mengusung tagline Indonesian Heritage Cuisine, Nona Laras menawarkan pengalaman kuliner yang membangkitkan kenangan akan dapur masa lalu, dibalut suasana hangat dan estetik yang nyaman untuk bersantap bersama orang tersayang.
Nona Laras mengusung resep warisan keluarga yang sudah turun hingga generasi ketiga. Tak heran jika setiap menu yang tersaji memiliki karakter khas yang sulit ditemukan di tempat lain.
Salah satu hidangan yang paling legendaris adalah Ayam Goreng Nona Laras, sebuah signature dish yang kerap jadi alasan tamu kembali lagi. Ayam goreng ini disajikan dengan tekstur luar yang kering dan renyah, namun tetap menjaga kelembutan serta kejujuran rasa daging di dalamnya.
Tak berhenti di ayam goreng, deretan menu lain juga menjadi daya tarik tersendiri. Ada Ayam Pedas Bali Gilimanuk dengan rasa pedas yang menggugah selera, serta Jenang Grendol, kudapan tradisional yang membawa pulang memori kuliner khas Jawa tempo dulu.
Untuk pecinta nasi goreng, tersedia varian Nasi Goreng Jawa dan Nasi Goreng Kecombrang yang sederhana namun menghadirkan kehangatan comfort food sejati. Sementara itu, sajian Gurame Bakar Nona Laras menjadi primadona lain, dengan bumbu rempah yang meresap sempurna dan aroma khas hasil bakaran perlahan.
Bagi penikmat kuliner Nusantara sejati, Sate Nona Laras juga tak boleh terlewatkan. Disajikan dengan penataan indah, dibakar hingga matang sempurna, lalu dipadu dengan bumbu kacang khas yang gurih manis, sate ini menjadi perwujudan sederhana dari bagaimana tradisi kuliner Indonesia.
Untuk melengkapi pengalaman bersantap, tersedia pula minuman tradisional seperti Wedang Uwuh Djawi, kaya rempah dan manfaat, yang tidak hanya menghangatkan tubuh tetapi juga menghadirkan rasa otentik ala jamuan keluarga Jawa tempo dulu.
Nuansa interior kayu yang cozy, sambutan ramah dari staf, hingga tata ruang yang membuat pengunjung betah berlama-lama, menjadikan restoran ini bukan hanya tempat makan, tetapi juga ruang untuk menciptakan momen berkesan.
Dengan jam operasional setiap hari pukul 10.00 hingga 22.00 WIB, Nona Laras membuka pintunya lebar-lebar untuk siapa saja yang ingin menikmati kelezatan resep warisan. Baik untuk makan siang santai, makan malam bersama keluarga, hingga sekadar menikmati comfort food di suasana hangat, restoran ini selalu siap memberikan pengalaman tak terlupakan.*** (Fauza)