AswajaNews – Di tengah derasnya arus teknologi digital yang membuat anak-anak semakin lengket dengan gawai, sebuah destinasi unik di Sidoarjo, Jawa Timur, menghadirkan alternatif wisata edukasi yang berbeda.
Namanya Kampung Lali Gadget, sebuah kawasan wisata bermain tanpa gawai yang lahir dari gagasan Achmad Irfandi sejak April 2018. Tempat ini tidak sekadar menjadi ruang bermain, melainkan juga sarana edukasi dan pemberdayaan masyarakat yang mengembalikan anak-anak pada interaksi nyata, permainan tradisional, serta kearifan lokal.
Setiap pengunjung yang datang ke Kampung Lali Gadget disambut dengan suasana penuh nostalgia. Anak-anak diajak menyimpan gawai mereka, lalu terjun ke dalam aktivitas seru yang menstimulasi kreativitas dan kebersamaan. Dari congklak, egrang, bekel, hingga wayang, permainan yang dulu akrab di masa kecil generasi terdahulu kembali hidup di sini.
Tak berhenti di permainan tradisional, pengunjung juga bisa menikmati pengalaman berbeda lewat kegiatan sensory play yang dikemas dengan media alam, seperti bermain air, meremas spons, hingga estafet air menggunakan daun talas. Ada pula permainan pasir yang tak hanya menyenangkan, tapi juga bermanfaat untuk melatih kecerdasan kognitif, emosional, dan sosial anak.
Lebih menarik lagi, Kampung Lali Gadget membuka ruang inklusif bagi semua usia. Mulai dari anak balita, remaja, hingga orang dewasa bisa merasakan sensasi bermain tanpa batas. Setiap akhir pekan, tempat ini menghadirkan program beasiswa bermain, yang memungkinkan anak-anak dari berbagai latar belakang bisa ikut serta tanpa hambatan biaya. Untuk weekdays maupun weekend, pengunjung bisa melakukan reservasi terlebih dahulu melalui media sosial resmi Kampung Lali Gadget.
Selain menghadirkan wisata edukatif, keberadaan Kampung Lali Gadget juga memberi dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. Pedagang lokal diberi ruang untuk menjajakan makanan dan jajanan khas, sehingga suasana semakin hidup dan hangat. Orang tua yang mendampingi anak bisa bersantai sambil menikmati kuliner tradisional, sementara anak-anak larut dalam keceriaan permainan.
Lebih dari sekadar tempat hiburan, Kampung Lali Gadget adalah ruang wisata yang mengajak kita kembali menapak pada nilai-nilai sederhana: kebersamaan, kreativitas, dan budaya lokal. Bagi keluarga yang ingin mencari alternatif liburan berbeda dari mal atau wahana digital, tempat ini menawarkan pengalaman yang menyegarkan sekaligus mendidik.
Kampung Lali Gadget mengingatkan kita bahwa wisata tak selalu tentang kesenangan sesaat, tetapi juga tentang membangun pengalaman yang bermakna. Di sini, anak-anak tak hanya bermain, tetapi juga belajar tentang kehidupan nyata, mengenal budaya, serta menghargai interaksi sosial.
Ketika dunia semakin cepat dan serba digital, Kampung Lali Gadget hadir sebagai pengingat bahwa kesenangan sejati bisa ditemukan dalam kesederhanaan. Bukan hanya wisata, tetapi juga sebuah perjalanan kembali ke akar budaya dan hangatnya kebersamaan yang kerap terlupakan.*** (Fauza)
