AswajaNews – Pacitan tak hanya dikenal sebagai kota seribu goa, tapi juga sebagai rumah bagi pantai-pantai eksotis yang menyimpan kejutan alami menakjubkan. Salah satunya adalah Pantai Klayar yang bukan hanya menawarkan pasir putih dan laut biru, tetapi juga menghadirkan fenomena alam unik berupa semburan air dari batu karang yang dijuluki “suling paus”.
Berada di sisi selatan Jawa Timur, Kabupaten Pacitan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, menjadikan deretan pantainya terkenal memiliki ombak tinggi dan menggelegar.
Namun, di balik keganasan gelombangnya, tersembunyi pesona alam yang memikat dan memanjakan mata. Salah satu destinasi yang kini semakin banyak dilirik wisatawan adalah Pantai Klayar, yang terletak di Desa Sendang, Kecamatan Donorojo, sekitar 35 kilometer dari pusat Kota Pacitan.
Pantai ini menawarkan panorama yang luar biasa, hamparan pasir putih bersih, laut biru jernih, deretan pohon kelapa, dan batu karang besar yang tampak gagah menghadang deburan ombak.
Kombinasi ini menjadikan Pantai Klayar terlihat seperti lukisan alam yang bergerak. Suara ombak yang menghantam karang berpadu dengan semilir angin laut, memberikan ketenangan yang sulit dicari di tempat lain.
Yang menjadikan Pantai Klayar istimewa dan berbeda dari pantai lainnya adalah keberadaan dua fenomena batu karang yang unik. Pertama adalah batu karang besar yang oleh wisatawan dijuluki “Sphinx Klayar” karena bentuknya menyerupai patung Sphinx di Mesir. Meski terbentuk alami, siluetnya tampak seperti hewan penjaga lautan yang gagah dan misterius, membuatnya menjadi latar foto favorit para pelancong.
Fenomena kedua yang tak kalah menakjubkan adalah “suling paus”, sebuah batu karang berlubang yang bisa menyemburkan air laut ke udara dengan suara khas seperti peluit paus.
Fenomena ini terjadi ketika ombak besar menerpa batu dan air masuk ke celah-celah lubang karang, kemudian menyembur ke atas secara vertikal. Setiap semburan air disertai suara mendesis yang menambah sensasi magis. Pemandangan ini menjadi daya tarik utama dan sangat dicari wisatawan, terutama saat ombak sedang tinggi.
Meskipun berenang tidak dianjurkan karena karakter ombaknya yang kuat dan berbahaya, wisatawan tetap bisa menikmati Pantai Klayar dengan cara lain. Berjalan menyusuri garis pantai yang luas, duduk santai menikmati matahari terbit atau terbenam, hingga berfoto dari atas batu karang adalah aktivitas yang populer dilakukan pengunjung. Beberapa penyedia jasa juga menawarkan penyewaan ATV untuk menyusuri bibir pantai dengan cara yang lebih menantang.
Akses menuju lokasi memang belum sepenuhnya mudah, khususnya bagi pengguna transportasi umum. Namun, pengunjung yang membawa kendaraan pribadi dapat menempuh jalur via Pringkuku dengan kondisi jalan yang cukup baik. Di sepanjang perjalanan menuju Pantai Klayar, wisatawan juga bisa mampir ke destinasi lain seperti Goa Gong atau Pantai Watu Karung yang tak kalah memesona.
Dengan kombinasi panorama memukau, fenomena geologis langka, dan nuansa tenang yang menjauhkan dari hiruk pikuk kota, Pantai Klayar menjadi destinasi wajib bagi pencinta alam dan petualang. Fenomena “suling paus” dan batu Sphinx-nya menjadi bukti bahwa alam selalu punya cara unik untuk memikat manusia.*** (Fauza)