Telaga Bedakah: Pesona Alam dan Jejak Legenda di Kaki Gunung Sindoro

AswajaNews – Wonosobo tak pernah habis menyajikan destinasi wisata alam yang memikat. Salah satu yang kini semakin populer adalah Telaga Bedakah, sebuah danau alami yang terletak di kaki Gunung Sindoro dan Gunung Kembang.

Tak hanya menawarkan panorama yang menyejukkan, telaga ini juga menyimpan kisah legenda yang menarik dan fasilitas rekreasi yang cocok untuk semua kalangan.

Dikelilingi oleh pepohonan hijau yang rimbun dan hawa pegunungan yang segar, Telaga Bedakah menjelma menjadi surga kecil bagi para pencari ketenangan. Berlokasi di Dusun Bedakah, Kabupaten Wonosobo, telaga ini terletak pada ketinggian sekitar 1.100 meter di atas permukaan laut, menjadikannya tempat yang ideal untuk melepas penat dari hiruk pikuk kehidupan perkotaan.

Tak sekadar indah, Telaga Bedakah juga sarat dengan cerita rakyat yang menambah daya tariknya. Menurut kepercayaan setempat, air jernih telaga ini berasal dari sebuah peristiwa gaib.

Alkisah, seorang prajurit Pangeran Diponegoro bernama Ki Joko Suro sempat bersembunyi di kawasan tersebut. Karena kesulitan mendapatkan air untuk berwudu, ia menancapkan tongkat saktinya ke tanah. Dari situlah muncul semburan air jernih yang kelak menjadi cikal bakal telaga. Bahkan, ada juga legenda yang menyebut bahwa tempat ini dulunya menjadi lokasi mandi para dewa. Kisah ini menambah nuansa magis yang terasa kental di sekeliling danau.

Selain cerita legenda, keindahan alami Telaga Bedakah menjadi daya tarik utama. Airnya yang jernih memungkinkan pengunjung melihat ikan-ikan kecil yang berenang bebas.

Panorama Gunung Sindoro dan Gunung Kembang yang menjulang di kejauhan memperindah suasana dan menjadi latar yang sempurna untuk berfoto. Spot favorit seperti ayunan tepi danau di lereng tebing dan dermaga kayu di sisi telaga menjadi tempat paling diburu pengunjung untuk mengabadikan momen.

Bagi mereka yang ingin merasakan sensasi berbeda, tersedia wahana seperti perahu bebek dan perahu karet untuk mengelilingi danau. Selama menyusuri air, pengunjung bisa memberi makan ikan menggunakan pakan yang dijual di warung sekitar. Ada pula gazebo untuk bersantai, sambil menikmati camilan hangat seperti pentol dari pedagang lokal.

Tak hanya untuk rekreasi harian, Telaga Bedakah juga cocok dijadikan lokasi camping. Pengunjung dapat membawa peralatan sendiri atau menyewa perlengkapan kemah dari penyedia jasa di sekitar lokasi. Menghabiskan malam di tepi telaga sambil memandangi langit berbintang menjadi pengalaman yang sulit dilupakan.

Fasilitas penunjang di Telaga Bedakah cukup memadai, mulai dari area parkir, warung makan, musala, toilet, hingga area khusus untuk berkemah. Harga tiket masuk juga sangat terjangkau, hanya Rp10.000 per orang, dengan biaya tambahan untuk parkir kendaraan, sewa perahu, dan pakan ikan.

Untuk mencapai Telaga Bedakah, pengunjung bisa memilih beberapa jalur akses yang cukup nyaman karena sudah beraspal. Jalur masuk bisa ditempuh melalui Gunung Cilik dari pusat Kota Wonosobo, Pasar Kertek via SPBU Candimulyo, atau jalur dari SDN Tlogomulyo. Meski beberapa bagian jalan cukup menurun dan berkelok, pemandangan sepanjang perjalanan menjadi hiburan tersendiri.

Telaga Bedakah adalah perpaduan sempurna antara keindahan alam, kekayaan cerita rakyat, dan rekreasi yang ramah keluarga. Di tengah banyaknya destinasi wisata yang bermunculan, Telaga Bedakah hadir dengan pesonanya yang khas dan tenang.*** (Fauza)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *