AswajaNews – Di tengah pesatnya perkembangan wisata urban di Yogyakarta, pesona alam Bantul tetap menawan dan tak kalah menggoda.
Salah satu destinasi tersembunyi yang layak dijelajahi adalah Wisata Lembah Oyo Kedung Jati, sebuah kawasan eksotis di Selopamioro, Imogiri, yang menyuguhkan keindahan sungai alami, dinding tebing karst, dan pengalaman susur sungai yang menantang. Tempat ini menjadi ruang pelarian yang pas bagi siapa pun yang merindukan petualangan dan ketenangan sekaligus.
Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memang tak pernah habis menawarkan kejutan wisata. Jika selama ini nama Parangtritis atau Hutan Pinus Mangunan sering menjadi primadona, kini perhatian mulai tertuju pada destinasi yang lebih tenang namun tak kalah memesona, Lembah Oyo Kedung Jati.
Berlokasi di kawasan Selopamioro, Imogiri, tempat ini menghadirkan panorama khas lembah karst yang dihiasi sungai berarus tenang dengan suasana yang masih sangat alami.
Lembah Oyo Kedung Jati terletak tepat di jalur aliran Sungai Oyo atau Sungai Oya, sungai yang selama ini menjadi denyut kehidupan masyarakat selatan Yogyakarta. Diapit perbukitan karst yang menghijau dan rimbun oleh vegetasi tropis, tempat ini memberi pengalaman berbeda dari wisata alam pada umumnya.
Bukan hanya memanjakan mata, tapi juga menenangkan jiwa. Bahkan, banyak fotografer dan content creator yang menjadikan spot ini sebagai lokasi favorit untuk berburu gambar.
Meski tergolong destinasi alam terbuka, akses menuju Lembah Oyo Kedung Jati cukup mudah. Perjalanan dari pusat Kota Jogja menuju Imogiri hanya memakan waktu sekitar 30–40 menit.
Yang membuat tempat ini semakin menarik adalah fasilitas yang telah disiapkan oleh pengelola setempat. Pengunjung bisa menemukan area parkir yang cukup luas, warung makan tradisional yang menyediakan camilan lokal, kamar mandi bersih, dan gubuk-gubuk kecil untuk bersantai.
Tak hanya itu, tersedia pula paket wisata susur Sungai Oyo menggunakan perahu kano, kegiatan yang sangat digemari pengunjung, terutama keluarga dan komunitas pecinta alam.
Paket wisata ini dibagi menjadi dua yakni short trip sejauh satu kilometer dengan tarif Rp150 ribu per perahu, dan long trip sejauh 5,4 kilometer dengan tarif Rp250 ribu. Dalam setiap perjalanan, wisatawan akan dipandu oleh pemandu lokal yang terlatih, lengkap dengan peralatan keselamatan, sehingga sensasi menyusuri aliran sungai yang tenang pun menjadi pengalaman seru dan aman.
Selama menyusuri sungai, mata akan dimanjakan oleh lanskap unik dari tebing-tebing batuan karst yang menjulang, formasi bebatuan alami termasuk Batu Masjid, batu besar yang bentuknya menyerupai kubah masjid, serta barisan pohon ingas tua yang konon telah berumur lebih dari satu abad. Kombinasi inilah yang menjadikan Lembah Oyo Kedung Jati bukan sekadar tempat wisata, tapi juga tempat refleksi diri di tengah alam.
Meski belum buka setiap hari, tempat ini mulai ramai dikunjungi setiap akhir pekan. Jam operasionalnya terbatas dari Sabtu hingga Minggu, pukul 06.30 hingga 18.00 WIB. Tidak ada tiket masuk alias gratis, sehingga menjadi daya tarik tersendiri, apalagi untuk wisatawan lokal maupun backpacker. Cukup membayar parkir dan tambahan jika ingin mencoba paket susur sungai, pengunjung sudah bisa menikmati pesona alam luar biasa.
Untuk memaksimalkan liburan di sini, beberapa hal perlu diperhatikan. Waktu terbaik datang adalah pagi atau sore hari saat cuaca cerah, karena akan lebih nyaman dan mendukung untuk berfoto maupun bersantai.
Membawa makanan ringan dan minuman sendiri bisa menjadi pilihan, namun tentu dengan catatan harus tetap menjaga kebersihan lingkungan. Dan yang tak kalah penting, jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan momen-momen berharga bersama alam.
Wisata Lembah Oyo Kedung Jati adalah bukti bahwa pesona Yogyakarta tidak melulu soal keramaian Malioboro atau hiruk pikuk kafe kekinian. Di balik lekuk-lekuk lembah dan aliran sungai jernihnya, tempat ini menawarkan pengalaman menyatu dengan alam yang otentik dan menyegarkan.*** (Fauza)





