AswajaNews – Langkah demi langkah menyusuri jalan setapak, aroma kayu basah dan suara alam menyambut dengan damai. Tak banyak yang tahu, kawasan ini menyimpan berbagai kejutan seru di balik rimbunnya pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi.
Tersembunyi di dataran tinggi selatan Yogyakarta, tepatnya di Mangunan, Kec. Dlingo, Kab. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat sebuah kawasan wisata alam yang tak hanya menawarkan kesejukan rimbunnya pepohonan pinus, tetapi juga menghadirkan pengalaman yang menyentuh indra dan rasa.
Hutan Pinus Mangunan bukanlah tempat biasa untuk sekadar berteduh atau mengambil foto, ia adalah ruang terbuka luas yang menjanjikan ketenangan dan keasyikan dalam satu waktu.
Begitu kaki menjejak tanahnya yang lembap, terlebih usai diguyur hujan, suasana syahdu langsung menyergap. Embusan angin lembut berpadu dengan aroma tanah basah dan resin dari batang-batang pinus yang menjulang tinggi, menciptakan atmosfer yang tak mudah dilupakan.
Sejak dibuka sebagai destinasi wisata, Hutan Pinus Mangunan berkembang pesat menjadi primadona wisata alam di kawasan Bantul. Daya tarik utamanya terletak pada lanskap alami yang begitu memanjakan mata, barisan pohon pinus yang menjulang rapi membentuk koridor alami, memberikan nuansa magis terutama saat cahaya matahari menembus celah-celahnya.
Tidak hanya itu, setelah hujan turun, kabut tipis yang mengambang di antara pohon-pohon seolah menyulap tempat ini menjadi hutan dalam negeri dongeng. Bagi para pecinta fotografi, ini adalah surga tersembunyi yang menghadirkan pemandangan dramatis tanpa harus menunggu momen khusus.
Namun keindahan visual hanyalah satu dari sekian daya pikatnya. Hutan Pinus Mangunan juga menyuguhkan berbagai aktivitas yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. Ada area camping ground yang luas dan bersih, cocok bagi mereka yang ingin bermalam dan merasakan atmosfer hutan di malam hari. Suara serangga malam, nyala api unggun, dan langit malam yang terbuka lebar menjadi perpaduan sempurna bagi pencinta alam bebas.
Selain itu, tersedia pula arena outbound yang sering dimanfaatkan oleh sekolah maupun komunitas untuk kegiatan team building, lengkap dengan permainan tali, flying fox, dan lapangan lapang yang bisa disesuaikan kebutuhan.
Bagi wisatawan yang ingin menjelajah lebih jauh, tersedia juga layanan jeep wisata yang siap membawa pengunjung melintasi medan perbukitan di sekitar Mangunan. Rute off-road ini akan membawa pengunjung menyusuri jalur berbatu, menyeberangi aliran air, dan berhenti di sejumlah spot view menakjubkan, termasuk gardu pandang dan tebing-tebing yang langsung menghadap ke perbukitan hijau serta lembah luas.
Wisata ini juga ramah pengunjung dalam soal harga. Dengan hanya membayar tiket masuk sebesar Rp7.000 per orang, pengunjung sudah bisa menikmati keindahan dan fasilitas yang disediakan. Area parkir luas, toilet bersih, warung makan dengan menu lokal seperti wedang jahe, gorengan, mie rebus, hingga kopi hitam khas pegunungan, menambah kenyamanan selama berada di sana.
Hutan Pinus Mangunan buka setiap hari mulai pukul 06.00 pagi hingga 18.00 sore, memberikan kesempatan luas bagi siapa pun yang ingin menikmati suasana pagi yang sejuk maupun sore yang tenang dan fotogenik.
Tak hanya menjadi tempat pelarian dari hiruk pikuk kota, Hutan Pinus Mangunan juga merupakan bagian dari kawasan wisata terintegrasi di wilayah Dlingo. Lokasinya yang dekat dengan objek wisata lain seperti Kebun Buah Mangunan, Bukit Panguk Kediwung, dan Puncak Becici membuatnya ideal dijadikan salah satu dari beberapa titik singgah dalam satu rute wisata harian.
Jika ada satu tempat di Yogyakarta yang mampu memadukan kesunyian hutan, sejuknya udara, pesona visual, dan berbagai aktivitas menyenangkan dalam satu paket wisata, maka tempat ini adalah jawabannya. Bukan sekadar hutan, tetapi panggung alami di mana setiap momen layak dikenang.*** (Fauza)