Sinergi NU Care-LAZISNU Bungkal, Harmoni Dakwah, Sosial, dan Kebersamaan di Hari Raya Idul Adha

AswajaNews – Semangat kebersamaan dan kepedulian sosial kembali digaungkan oleh NU Care-LAZISNU MWCNU Kecamatan Bungkal melalui program “NUsantara BerQurban” yang diselenggarakan pada Ahad, 12 Dzulhijjah 1446 H/8 Juni 2025 M, bertempat di kompleks Masjid Nurul Ihsan, Dukuh Mayi, Desa Bedikulon.

Kegiatan ini merupakan buah sinergi antara Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) dan Takmir Masjid Nurul Ihsan, yang bersama-sama melaksanakan penyembelihan hewan qurban berupa 2 ekor sapi dan 1 ekor kambing.

Kebersamaan dan Kepedulian dalam Bingkai Qurban

Dengan mengusung tema “Merajut Kebersamaan dan Kepedulian Sosial dalam Semangat BerQurban”,
serta mengangkat tagline #QurbanMemberdayakan, kegiatan ini bukan hanya sekadar prosesi keagamaan, namun menjadi ruang konsolidasi nilai-nilai sosial, pemberdayaan umat, serta penguatan ukhuwah islamiyah di tengah masyarakat.

Ketua panitia, Suwadi, menuturkan bahwa kegiatan ini lahir dari keinginan untuk menumbuhkan semangat berbagi dan mempererat hubungan antarwarga.

“Idul Adha bukan hanya tentang menyembelih hewan qurban, tetapi juga menyembelih ego, memperbesar solidaritas, dan menghadirkan keadilan sosial dalam bentuk yang nyata. Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias,” ungkap Suwadi.

Malam Hikmah Idul Adha Bersama KH. Khasanun, M.A.

Pada malam harinya, dilangsungkan pengajian umum Hikmah Idul Adha bersama KH. Khasanun, M.A. dari Ponorogo.

Dalam tausiyahnya, beliau menekankan pentingnya qurban sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah sekaligus momen memperbaiki hubungan sosial antarumat.

“Qurban adalah bentuk cinta. Cinta kita kepada Allah, sekaligus cinta kepada sesama. Maka semangat qurban harus melahirkan kepedulian, bukan hanya ritual tahunan,” ujar KH. Khasanun dalam ceramahnya.

Dihadiri Tokoh NU dan Pemerintah Setempat

Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran Forkompincam Kecamatan Bungkal (Camat, Kapolsek, Danramil), serta pengurus MWCNU Bungkal, ketua-ketua lembaga dan badan otonom NU seperti Muslimat, Fatayat, GP Ansor, IPNU-IPPNU, Pergunu, Pagar Nusa, serta perwakilan dari LP Ma’arif, YPI Al-Ikhlas, dan tokoh-tokoh masyarakat Desa Bedikulon.

Lukmanul Hadi, selaku Ketua Tanfidziyah MWCNU Bungkal sekaligus Kepala Desa Bedikulon, menyampaikan rasa syukur atas berlangsungnya kegiatan ini.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif sinergis antara LAZISNU, LDNU, dan takmir masjid. Ini bukti bahwa NU hadir di tengah masyarakat, tidak hanya lewat dakwah lisan, tapi juga lewat aksi sosial nyata.”

Sementara itu, Ketua Takmir Masjid Nurul Ihsan, Bapak Kyai Tuanto, menyampaikan bahwa pihak masjid sangat terbuka untuk terus menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial keumatan.

“Kami sangat menyambut baik kegiatan ini. Semoga ke depan terus terjalin kerja sama yang membawa manfaat dan maslahat bagi umat,” ucap beliau.

Menjadi Teladan Kegiatan Sosial-Keagamaan di Tingkat Desa

Program ini tidak hanya menjadi perwujudan ibadah qurban, namun juga menjadi model sinergi antara lembaga keagamaan, pemerintah desa, dan masyarakat.

Diharapkan, semangat dari kegiatan ini terus bergulir ke tahun-tahun berikutnya dan menginspirasi wilayah lain dalam memperkuat nilai-nilai sosial dan keagamaan secara bersama-sama. *** (Ady)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *