Aswajanews – Sholawat Diba’iyah merupakan tradisi yang sudah turun temurun dilaksanakan oleh warga Nahdlatul Ulama (NU). Umumnya tradisi ini dilakukan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Namun, Pimpinan Ranting (PR) Muslimat NU Desa Gandu Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo mengemasnya dengan cara Rutin setiap bulan dan keliling antar masjid dan Musholla se desa Gandu dengan tujuan terus membangkitkan kecintaan kepada Rosul Muhammad SAW terutama kepada warga Muslimat NU dan generasi muda NU.
Sofia Sulistyowati, Ketua PR Muslimat NU Gandu mengungkapkan, seni sholawat saat ini sedang berkembang pesat, baik di kelompok masyarakat maupun lembaga pendidikan. Hal ini mendorong Muslimat NU Gandu untuk tetap mempertahankan Solawat Dibaiyah dengan melakukan inovasi untuk menjaga tradisi Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.
“Dibaiyah ini memiliki keunikan tersendiri, yakni unsur dakwah melalui seni budaya Islam. Apalagi kegiatan ini dilakukan secara rutin tiap bulan dan bergantian antar masjid dan Musholla se desa Gandu ,” ungkap Bu Sofia Sulistyowati kepada Aswajanews, Senin (23/11/2024).
Ketua Muslimat NU ranting Gandu menambahkan, tujuan adanya Rutinan Diniyah ini juga sebagai wadah untuk silaturahmi memupuk rasa cinta kepada Rosulullah warga Muslimat NU se Ranting Gandu Mlarak utamanya dalam seni sholawat. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga untuk melestarikan nilai luhur isi kitab Adz-Dibaiyah.
“Yang berbeda, Muslimat NU dilatih untuk mengkaji dan mengangkat isi kandungan syair beserta matan rawi secara keseluruhan untuk menambah mahabbah pada Nabi Muhammad SAW,” jelasnya.
Dirinya berharap saat Rutinan Dibaiyyah di bulan Desember 2024 yang bertempat di Musholla Al Marwi Gandu ini, dengan adanya Bacaan Dibaiyyah ini dapat membumi ke akar rumput seluruh warga Muslimat NU pada umumnya. (IIM)