AswajaNews – Dari hampir 800 guru berdaya yang ikut Misi Belajar oleh Yayasan Guru Belajar, salah seorang guru dari Ponorogo, lolos menjadi pembicara nasional pada Puncak Temu Pendidik Nusantara (TPN) XI di Jakarta, Sabtu (02/11/2024). Dia adalah Darus Solekah, guru di Madrasah Tsanawiyah YPI Panjeng dan pengurus aktif KGBN Ponorogo.
Sebagai guru yang dikenal aktif dalam menerapkan inovasi pembelajaran bermakna, Ika (sapaan akrabnya) hadir di panggung Puncak TPN XI dengan membawa praktik baik mengenai “Mengembangkan Karier Berkarya di Luar Kelas.” Praktik baik tersebut berhasil menarik perhatian para peserta karena menyajikan solusi praktis bagi tantangan pendidikan yang dihadapi sehari-hari.
Dalam kesempatan tersebut, Ika menyampaikan pentingnya pengembangan karier protean bagi guru. Guru dapat mengembangkan karier di luar jalur strukturalnya. Karier guru tidak hanya sebatas naik level menjadi wakil kepala sekolah, kepala sekolah, pengawas atau kepala dinas. Tapi guru bisa berkarier selaras dengan profesinya meliputi guru penulis, guru pelatih, guru i, guru youtuber, guru desainer, dan masih banyak lagi.
Ika mengaku bangga bisa menjadi satu dari 30 pembicara Kelas Pendidik terpilih se- Nusantara. Menurutnya, menjadi pembicara di Puncak TPN XI memberikan pengalaman yang baru karena berbagi inspirasi dan solusi untuk sesama guru dari berbagai daerah.
“Saya berharap guru dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki dalam bidang apapun tanpa harus meninggalkan murid-murid di kelas. Apapun karier yang dijalani guru, guru berkarier bukan hanya tentang kreativitas guru, melainkan juga jembatan bagi murid untuk menemukan potensi dan bakat mereka,” ungkapnya.
Atas kontribusinya dalam menyebarkan praktik baik dan terus berkarya sebagai sumber inspirasi bagi ekosistem pendidikan, Ia dianugerahi Rohana Kudus Award. Penghargaan ini diberikan pada individu yang terus berkarya menyebarkan praktik baik sehingga dapat menjadi sumber inspirasi bagi ekosistem pendidikan.
Maman Basyaiban, ketua penyelenggara TPN, menyampaikan apresiasinya pada para guru yang berani mengambil tantangan untuk berbagi praktik baik di Kelas Pendidik.
“Keterlibatan aktif para guru dengan berbagi praktik baiknya ini tidak hanya memperkaya ‘cara’ yang bisa digunakan guru lain, tapi juga menunjukkan bahwa ada urgensi untuk percaya suara guru bisa menjadi solusi terhadap tantangan pendidikan,” kata Maman
“Kami di TPN percaya bahwa guru layak menjadi pembicara, guru bisa belajar dari guru lainnya, suara guru tidak hanya didengarkan tapi juga dipercaya,” tambahnya dengan nada optimis.
Maman berharap budaya cara belajar dari sesama guru yang sudah ada sejak pertama kali TPN diadakan pada tahun 2014, terus berkembang dan mengakar dalam ekosistem pendidikan.***
Reporter: Maria Kurniawati