Aswajanews – PCNU Ponorogo bekerjasama dengan Yayasan Lentera Kesehatan Nusantara mengadakan Seminar Mental Health in Workplace di Pendopo kabupaten Ponorogo pada Senin, 28 Oktober 2024. Kegiatan ini menekankan Pentingnya Kesehatan Mental Anak dan Remaja dalam rangka Hari Kesehatan Jiwa se Dunia tahun 2024.
Sebanyak 35 siswa MA Al Islam Joresan didampingi 3 guru pendampingnya mendapatkan kesempatan ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut mewakili lembaga pendidikan Ma’arif NU PCNU Ponorogo. “Kesempatan ini dimanfaatkan dengan baik oleh Madrasah Aliyah terbesar di lingkungan Ma’arif Ponorogo untuk mendapatkan pengalaman dan pencegahan sejak diri terkait problem kesehatan mental remaja.” Kata Imam Syafi’i Waka kesiswaan MA Al Islam.
Dr. Idam Mustofa, M.Pd menekankan pentingnya kesehatan mental anak dan remaja. Hal itu disampaikannya dalam seminar kesehatan m mental dalam rangka memeriahkan Hari Santri dan Hari kesehatan jiwa sedunia di Pendopo Agung kabupaten Ponorogo senin pagi. “Kesehatan mental anak dan remaja merupakan hal penting dan mendasar sebagai salah satu unsur mewujudkan keluarga maslahat” sambut ketua PCNU.
Bagi Gus Idam, keluarga dengan kesehatan mental yang baik dapat menular ke seluruh lingkungan yang ada. “Sehingga keluarga yang kesehatan mentalnya baik, tentunya menjadi modal untuk menyebarkan kemaslahatan kepada diri sendiri, lingkungan dan semesta,” ungkapnya.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh PJ. Bupati beserta Forkopimda , perwakilan Badan Otonom (Banom NU), Perwakilan Lembaga Maarif NU Ponorogo yang diwakili oleh siswa MA Al Islam.
Kegiatan seminar kesehatan jiwa yang digelar di Pendopo Agung kabupaten Ponorogo terbagi menjadi 3 sesi:
- Inter group motivation: Sehat jiwa modal kerja produktif oleh Maharani Wilujeng, S.Pd, M.Psi.
- Talk show: Saatnya menyongsong kesiapan diri memasuki dunia kerja oleh AIPDA. Ritus Nur Armada, S.Psi.
- Mental Health in Workplace oleh dr H.Syahrial Syarif, M.Psi, Ph.D
Terlihat siswa MA Al Islam Joresan cukup antusias dalam mengikuti kegiatan seminar kesehatan jiwa tersebut, terbukti banyak sekali pertanyaan yang disampaikan untuk memahami materi yang disampaikan para Nara sumber. (IIM)
