AswajaNews – Semangat momentum peringatan Hari Santri Nasional 2024 terus menggelora dikalangan santri, salah satunya di MI Ma’arif Al-Faqih yang menggelar Genduri Akbar (tasyakuran dan doa bersama) pada Sabtu, (26/10/2024) di halaman MI Ma’arif Al-Faqih.
Ada sekitar 500 peserta yang berasal santri MI dan Madin Al-Faqih, orang tua/wali murid, dan masyarakat Desa Wringinanom, Sambit turut hadir dalam acara tersebut.
Tampak hadir pula Ketua PPAI Kec. Sambit (Sunarno, S.Pd.I), Rais Syuriyah (M. Masduqi Sugiyono) dan Ketua Tanfidziyah MWC NU Sambit (Choirul Huda, SP) beserta jajaran Banom, dan Pengurus Ranting NU Desa Wringinanom, serta segenap warga Nahdliyyin secara umum.
Genduri Akbar ini menjadi momen penting untuk mengenang kembali peran besar santri dalam sejarah perjuangan bangsa, sekaligus memperkuat komitmen kaum santri dalam menjaga persatuan, membangun moralitas, dan ikut serta dalam pembangunan nasional.
Selain itu, upaya untuk melestarikan budaya Jawa, yaitu genduri (tasyakuran) yang diajarkan oleh Wali Songo juga menjadi tujuan lain.
Hal ini berkaitan dengan peringatan Hari Santri Nasional 2024 yang mengusung tema Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan, di sana ada pesan mendalam bahwa santri harus senantiasa menjaga semangat perjuangan yang telah diwariskan para pendahulu dari berbagai macam tantangan yang terjadi.
Sehingga dengan modal semangat perjuangan, santri diharapkan mampu membawa pesan-pesan moral dan kemanusiaan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik dan bermartabat.
Acara tersebut juga menjadi momen untuk mengenang jasa para pahlawan santri yang gugur dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Ditekankan juga pentingnya Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945, sebagai tonggak bersejarah yang menggerakkan santri dan ulama untuk turut berjuang melawan penjajah.
Semangat tersebut terus diwarisi hingga kini, menjadikan santri sebagai salah satu elemen penting dalam sejarah perjuangan bangsa. *** (Ady)