AswajaNews – Pondok Pesantren Darur Rohmah Gandu Mlarak Ponorogo kembali menunjukkan dedikasinya dalam memberdayakan santri dengan menghadirkan kegiatan-kegiatan kreatif.
Kali ini, Pondok yang menaungi SMP Darur Rohmah dan SMK Darur Rohmah ini mengadakan pelatihan Batik Shibori kepada santrinya sebagai kegiatan P5 dari kegiatan lembaga formalnya tersebut.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk pembelajaran life skill kepada siswanya setelah melaksanakan Sumatif Asesmen Semester (SAS). Kegiatan ketrampilan di laksanakan di halaman Sekolah pada hari Senin, (07/10/2024)
Munawir, Kepala Sekolah SMK Darur Rohmah menyatakan, dipilihnya pelatihan Batik Shibori karena teknis dan prosesnya sangat mudah, yaitu proses pembuatan Batik dengan teknik pewarnaan kain menyelup, sehingga siswanya mudah dalam memahami dan mempraktekkannya.
Teknik Shibori yang berasal dari Jepang, telah menjadi daya tarik tersendiri di dalam negeri. Shibori, berasal dari kata kerja ‘shiboru’, mengandalkan teknik ikatan dan celupan dalam proses pewarnaannya. Meskipun motif yang dihasilkan seringkali mirip dengan batik, namun pengerjaannya lebih mudah dan sederhana.
Keunikan batik Shibori terletak pada unsur warna dan motif yang tidak terduga, hasil dari proses pencelupan yang melibatkan teknik ikat dan celup. Dalam penggunaannya, kain Shibori dapat dipakai dalam berbagai kegiatan, baik formal maupun informal, serta dapat dijadikan bahan kreatif untuk berbagai produk fashion.
“Kegiatan ini tidak hanya memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan seni dan kerajinan, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri mereka. Selain itu, hal ini juga menjadi bentuk inklusi dan pemberdayaan siswa untuk terlibat dalam aktivitas positif dan kreatif,” ungkap Gus Nawir.
Lebih lanjut beliau menambahkan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya sekolah dalam memberikan pendidikan yang holistik kepada siswa, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi dan bakatnya secara optimal.
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa siswi dan santrinya dapat lebih menghargai karya seni dan ternyata kalau mau menekuni bisa menjadi sumber kehidupan,”pungkasnya.*** (IIM)