AswajaNews – Kegiatan 2nd SIIR SANTREN PC ISNU Ponorogo dalam rangkaian Hari Santri Nasional 2024 digelar di Pendopo Agung Ponorogo pada Sabtu, (05/10/2024).
Acara 2nd SIIR SANTREN bertajuk “Simposium Pemikiran Santri & Khazanah Pesantren Nusantara”. Acara ini merupakan SIIR SANTREN kedua yang berhasil diselenggarakan oleh PC ISNU Ponorogo dan berkolaborasi dengan PW ISNU Jawa Timur. Sebelumnya, SIIR SANTREN pertama diselenggarakan tahun lalu pada 28-29 Oktober 2023.
Kali ini, acara 2nd SIIR SANTREN merupakan simposium internasional yang melibatkan pembicara luar biasa dan melibatkan panelis dari berbagai universitas ternama di dunia.
Melibatkan tokoh-tokoh ternama di antaranya Prof. (HC). Dr. Ali Masykur Musa, M.Si., M.Hum (Ketua PP ISNU), Prof. M. Mas’ud Sa’id, MM., Ph.D (Ketua PW ISNU Jawa Timur), dan Ir. Joko Irianto, M.Si (Pjs Bupati Ponorogo).
Serta para speaker spesial di antaranya Prof. Mag. Dr. Rudiger Lohlker (University of Viena-Austria), Dr. Adnan Sohail (Minhaj Welfare Foundation, London), dan Prof. Ahmad Sunawari Long (University Kebangsaan Malaysia).
Rangkaian acara 2nd SIIR SANTREN ini di antaranya yakni pelantikan pengurus PAC ISNU se-Kabupaten Ponorogo, panel session penulisan artikel ilmiah, serta launching buku Antologi ‘Trejectory Visi Kemanusiaan Sarjana NU’ dan ‘Resep Masakan Halal ala ISNU Ponorogo’. Semuanya tersusun rapi dalam satu rangkaian acara 2nd SIIR SANTREN ini.
Selanjutnya, Pengurus PAC ISNU se-Kabupaten Ponorogo dilantik langsung oleh PW ISNU Jawa Timur. Pelantikan pengurus ini menjadi ikhtiar PC ISNU Ponorogo dalam meneruskan jejak kepengurusan ISNU serta menggali potensi para sarjana Nahdlatul Ulama di Ponorogo. Diharapkan atas dilantiknya PAC ISNU se-Kabupaten Ponorogo ini dapat bermanfaat bagi umat.
Prof. H.M. Mas’ud Sa’id, MM., Ph.D selaku ketua PW ISNU Jawa Timur dalam sambutannya mengatakan kebanggaan atas terselenggaranya acara ini.
“Saya bangga atas adanya pelantikan PAC ISNU se-Kabupaten Ponorogo, semoga semakin memperkuat kader-kader khususnya di Ponorogo. ISNU harus ditopang kader muda dengan berbagai potensinya, serta mampu menghadapi tantangan internal dan eksternal,” ungkapnya.
Selanjutnya, simposium internasional dengan tema “Simposium Pemikiran Santri & Khazanah Pesantren Nusantara” ini digelar untuk mewadahi potensi para santri dalam menuangkan pemikiran serta karya dalam bentuk artikel ilmiah.
“ISNU itu cendekiawan, ISNU itu pemikir, ISNU itu orang-orang hebat yang meneruskan dunia literasi di Indonesia,” pungkas Prof. Mas’ud Sa’id dalam sambutannya via zoom.
Simposium Internasional 2nd SIIR SANTREN dibuka oleh speaker pertama yakni Prof. Ahmad Sunawari Long dari University Kebangsaan Malaysia yang mengangkat tema tentang ‘Pondok (Pesantren) dan Pendidikan Islam di Malaysia’
Dalam penjelasannya, disebutkan bahwa guru pondok di Malaysia menentang penjajah British dan menggerakkan perjuangan menentang kuasa kolonial. Meskipun dengan berbagai kekurangan seperti infrastruktur, dana hingga tenaga pengajar, namun tetap berusaha menyusun dengan rapi segala aspek yang menunjang kemajuan pondok di sana.
Speaker kedua yakni Dr. Adnan Sohail dari Minhaj Welfare Foundation, London dan dilanjutkan dengan speaker terakhir yakni Prof. Mag. Dr. Rudiger Lohlker dari University of Viena-Austria. Kedua speaker ini hadir melalui via zoom yang bisa dilihat serta didengar oleh seluruh peserta di Pendopo Agung.
Seluruh rangkaian acara 2nd SIIR SANTREN ini bertajuk “Simposium Pemikiran Santri & Khazanah Pesantren Nusantara” ini berjalan dengan lancar dan sukses dari pagi hingga siang hari.
Setelah acara yang dilaksanakan di Pendopo Agung Ponorogo, masih akan dilanjutkan dengan diskusi panel pada siang hari setelah dzuhur, di mana 60 tulisan akan dipresentasikan di depan panelis dan berlokasi di Kampus INSURI Ponorogo.*** (Fauza)