AswajaNews – Siapa yang tak kenal atau tak pernah makan gorengan? Sepertinya sukar dicari orang yang tidak pernah memakan gorengan. Pesona makanan satu ini memang sulit untuk ditepis kehadirannya.
Gorengan merupakan makanan yang dihasilkan dari proses penggorengan di minyak panas, kebanyakan bahan utama dicelup tepung lalu digoreng. Dari proses penggorengan inilah akhirnya disebut gorengan. Makanan ini merupakan makanan ringan yang sangat populer bagi semua kalangann.
Kita bisa dengan mudah menemukan penjual gorengan mulai dari gerobak pinggir jalan, di warung-warung tradisional, rumah makan, pasar-pasar tradisional hingga tempat-tempat kekinian juga bisa menemukan berbagai jenis gorengan. Harganya yang terkenal merakyat juga menjadi salah satu faktor tingginya peminat gorengan di Indonesia.
Mrenurut sejarah makanan ini sudah ada sejak zaman Mesir di mana teknik deep frying dikembangkan. Lalu cara pemasakan ini menyebar ke seluruh penjuru dunia tak terkecuali Indonesia. Dulu di Indonesia teknik memasak hanya menggunakan cara diasap, direbus, dikeringkan, dikukus, dan diasinkan. Hingga sampai pada saat Cina membawa cara memasak baru yakni zha atau menggoreng dalam banyak minyak.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, gorengan ini merupakan makanan dengan bahan dasar utama yang dicelupkan ke tepung. Beberapa contoh gorengan yang populer adalah pisang goreng, tempe goreng, tahu goreng, singkong goreng, perkedel, lumpia, cireng, bakwan dan masih banyak lagi. Bahkan sayuran seperti kol dan brokoli saja kini sudah menjadi kol goreng dan brokoli goreng.
Pisang, tempe, tahu, singkong menjadi gorengan yang diolah dengan cara dibalut tepung lalu digoreng. Sedangkan bakwan atau orang Jawa Barat menyebutnya bala-bala ataau yeye merupakan gorengan dengan bahan dasar tepung yang dilarutkan kemudian di isi dengan berbagai macam sayuran seperti kol, wortel, seledri lalu dimasukkan ke dalam cetakan bulat lalu digoreng.
Selain gorengan tradisional, kini banyak juga bermunculan gorengan kekinian yang tak kalah hits seperti crispy karage, ebi furai, ekado, risol mayo, shrimp roll, dan masih banyak lagi. Semuanya memiliki penggemar masing-masing dan hadirnya gorengan kekinian ini tak lantas membuat popularitas gorengan tradisional turun.
Cara penyajian gorengan ini bisa dengan cabai rawit, sambal kecap, saus kacang, saus sambal hingga saus bangkok. Kalian tinggal menyesuaikan saja dengan jenis gorengan apa yang sedang kalian makan.
Gorengan ini cocok dinikmati di berbagai jam dan juga suasana, bisa untuk mengganjal perut saat pagi hari, camilan di siang atau sore hari atau teman nyemil di malam hari. Apalagi jika kalian menyantap saat keadaan masih panas, kriuk yang dihasilkan oleh tepung yang tergoreng menambah kenikmatan gorengan yang kalian santap.*** (Fauza)