Pesan Tegas Gus Yahya Dalam Konferwil PWNU Jawa Timur, Berikut Ini Rinciannya…

Aswaja News – Konferensi Wilayah XVIII PWNU Jawa Timur berlangsung sakral. Kegiatan Konferwil tahun 2024 ini dilaksanakan di Jombang (02/08/2024) dihadiri langsung oleh seluruh jajaran pimpinan PBNU, PWNU Jawa Timur dan delegasi dari setiap PCNU di seluruh Jawa Timur.

Dalam catatan PW ISNU Jawa Timur ada beberapa hal penting yang disampaikan oleh Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf dalam sambutan pembukaan Konferwil XVIII PWNU Jawa Timur tahun 2024 ini.

Berikut ini beberapa poin hal penting dalam catatan Prof. Mas’ud Said (Ketua PW ISNU Jatim) tentang isi sambutan Ketua Umum PBNU tersebut:

  1. Nahdlatul Ulama, bukan hanya sekedar Jam’iyah, namun sudah bisa disebut sebagai sebuah peradaban.
    (Peradaban itu berisi tatanan nilai, believe atau keyakinan, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan norma tatanan kehidupan)
  2. Sekeras apapun orang bertengkar tentang NU, sesama NU tentang misalnya kebijakan PBNU yang tak disetujui, toh tak akan meninggalkan rumahnya di NU, nanti pasti kembali ke-NU-an nya lagi.
  3. Bahwa apa yang terjadi selama ini di tubuh NU tak usah terlalu dikhawatirkan kesudahannya, memang NU itu sangat besar dan sangat rumit sehingga banyak hal yang tak sepenuhnya disetujui, “untuk hal ini ya kita jalan saja, tak usah didengarkan dan dibaca itu yang di medsos” ucap beliau.
  4. Beliau yakin walau terjadi caci maki, pertengkaran atau beda pendapat apapun maka semua pihak tak akan berani meninggalkan NU. “Bahkan orang yang sudah masuk organisasi lain pun , saat mati ingin ditahlili”, ucap beliau dengan semangat.
  5. “Saya tidak merasa khawatir dan merasa kecil hati akan semua karut marut apa apa yang bisa kita lihat di medsos, paling juga nanti akhirnya akan kembali ke NU”, ucap beliau lagi.
  6. Sebaliknya, tegas beliau, tantangan sesungguhnya NU ke depan yang pasti adalah tantangan relevansinya dalam dunia yang sangat cepat berubah di dunia digital ini. Lingkungan besar sangat berbeda dulu dengan sekarang.
  7. Tantangan relevansi itu juga berlaku bagi semua organisasi termasuk negara dan organisasi apapun di era sekarang ini. “NU itu disitu tangannya, masih dibutuhkan nggak, masih relevan nggak”.
  8. “NU ke depan perlu adaptasi luar biasa dan kerja keras untuk bertahan, survival”. Adaptasi itu tidak mudah membutuhkan ikhtiar ikhtiar yang sungguh sungguh”, imbuhnya.
  9. Untuk menghadapi relevansi tersebut perlu transformasi organisasi, konsolidasi tatakelola, konsolidasi agenda organisasi, konsolidasi sumberdaya organisasi
  10. Ditambahkanya, bahwa untuk menghadapi hal tersebut PBNU telah melaksanakan 4 Konferensi Besar dan Munas Alim Ulama selama 3 tahun kepengurusan PB NU sejak dikukuhkan.
  11. Dalam konferensi konferensi besar tersebut PBNU telah juga menyusun komponen regulasi, mengembangkan pengunaan platform digital khusus persuratan maupun ekosistem lain untuk menguatkan kelembagaan di Nahdalatul Ulama
  12. Dalam membangun platform digital NU yang disebut Semesta Digital Data dan Layanan NU itu telah membentuk tim terpadu yang dipresentasikan di rapat pleno agar menjadi pedoman tingkat PB, pedoman sitem administrasi tingkat PWNU maupun Cabang Cabang di provinsi ini. Platform digital itu bisa diakses oleh pengurus gadged atau mobile phone masing masing.
  13. Dihadapan sekitar 1470 Kyai, Bu Nyai, pimpinan Ponpes besar, PWNU dan PC NU se Jatim dan beberapa tokoh, pimpinan Badan Otonom dan perwakilan negara sahabat, tetamu pimpinan universitas NU dan bahkan pimpinan perbankan dan rumah sakit NU jebolan FISIP UGM itu mengatakan tantangan untuk membangun sumber pembiayaan bagi organisasi.

Sebelum Ketua Umum PBNU memberikan sambutan, Pj. Ketua PWNU Jawa Timur KH. Abdul Hakim Mahfudz memberikan beberapa poin sambutan sebagai berikut:

  1. Dalam konferensi Wilayah PWNU Jatim ke XVIII dengan tema Merajut Ukhuwah dan Mengokohkan Jam’iyah Dalam Pendampingan Ummat beliau Penjabat Ketua PWNU Jawa Timur KH. Abdul Hakim Mahfudhz mengatakan bahwa selama 6 bulan PWNU Jatim telah dan akan terus melakukan tata kelola organisasi dan menghimpun kekuatan dan sumber daya potensial yang besar.
  2. Selanjutnya, Pimpinan Ponpes Tebuireng yang sukses mengelola perusahaan besar tersebut mengatakan bahwa PWNU Jawa Timur akan dan harus tegak lurus kepada PBNU.
  3. Menurut Kyai Kikin, Laksana kereta api, dalam tubuh NU hanya ada 4 orang masinis yang mengendalikan jamiyah yaitu Rois Aam, Khatib Rais Aam, Ketua Umum PBNU dan Sekretaris Jendral. Yang lainnya harus taat dan ikut tak boleh belok belok.
  4. Sementara PBNU juga memiliki strategi 3 matra yang kompleks dan luas. tata kelola, sumber daya termasuk sumber keuangan dan SDM.
  5. Format format tersebut membutuhkan strategi eksekusi yang rumit dan kompleks membutuhkan kerja keras yang sistemik dan butuh banyak reka daya yang sungguh sungguh.
  6. Untuk pengkaderan NU tingkat tinggi ada sekolah kader AKKN NU dengan syarat yang ketat bisa Bahasa Arab, Bahasa Inggris yang kuat minimal, Toefl nya 650.
  7. Beliau mengajak sekali lagi kita doakan Nahdlatul Ulama tetap relevan menjadi peradaban baru yang serba teknologi dalam kehidupan.

Sumber : Prof. Mas’ud Said (Ketua PW ISNU Jatim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *