AswajaNews – Desa Klepu, Kecamatan Sooko, Ponorogo memiliki berbagai aset alam yang perlu diberdayakan. Desa yang terkenal dengan moderasi beragamanya ini ingin mengembangkan ekonomi kreatif untuk bisa meningkatkan ekonomi masyarakatnya.
Mahasiswa KKN dari IAIN Ponorogo, dari kelompok 115 menyadari berbagai potensi dari desa ini yang belum optimal dimanfaatkan. Sumber daya alam dari hutan banyak sekali yang bisa dimanfaatkan. Salah satunya budidaya bonsai bisa sebagai alternatif.
Pasalnya bonsai memiliki nilai keestetikaan dan daya jual tinggi di pasaran. Selain itu juga ingin menarik perhatian para pemuda untuk ikut andil dalam pemberdayaan desa. Dengan menggelar pelatihan bonsai pada Minggu (21/07/24), ini merupakan langkah awal dalam budidaya bonsai ke depannya.
“Bonsai ini singkatnya adalah manifestasi gambaran dari alam dalam bentuk kecil. Sebuah karya seni untuk mengkerdilkan pohon tetapi masih dengan pertumbuhannya,” ungkap Bambang Ismudoyo selaku pemateri.
“Dalam pemberdayaan bonsai kita berusaha menggabungkan dua hal, pohon sebagai makhluk hidup dan karya seni sebagai hasil budidaya,” imbuhnya.
Dalam pemaparannya, ia juga menyampaikan secara teoritis apa itu bonsai dan langkah-langkah dasar dalam membentuk sebuah pohon menjadi bentuk yang kita inginkan.
“Ini masih jauh dari kata bonsai, ini masih langkah awal kita yaitu membentuk sebuah pohon,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Harnanto atau yang lebih akrab dipanggil Pak Ameng menambahkan, bahwa untuk membentuk sebuah pohon kita memerlukan pola garis di dalamnya, pertama ada pola vertikal dan juga pola horizontal,”
“Membentuk bonsai bisa menggunakan dua teknik, pertama cutting (pemotongan) yang kedua adalah spiral menggunakan kawat,” kata Pak Ameng sembari memperagakan.
Masih berkaitan dengan bonsai Pak Hermawan juga menerangkan bahwa bonsai memiliki 4 aliran dalam pembentukannya, aliran naturalis yang berfokus pada detailing komposisi pohon, surealis yang fokus pada khayalan atau bayangan seniman, ekspresionis yang membentuk pola mengikuti bentuk yang sudah ada, dan terakhir transformasi fokusnya merubah bentuk pohon.
Sesuai dengan temanya, “Budidaya Bonsai Sebagai Upaya Pengembangan Ekonomi Desa Klepu” memiliki harapan dengan diselenggarakannya kegiatan ini bisa memantik masyarakat Desa Klepu untuk memanfaatkan potensi alam dan berguna dalam pengembangan ekonomi masyarakat.*** (Anam)