Gambaran Suram Manusia Modern

AswajaNews – Manusia di zaman modern adalah manusia yang memakai ego untuk menafsirkan dunia. Hal tersebut menjadi kesalahan fatal, karena pada umumnya manusia hanya menggantungkan pengetahuan statistik dan mengabaikan perbedaan setiap individu dengan keunikan irasional nya.

Dikte-dikte statistik membuat individu sulit melihat keunikan dalam dirinya. Moral individu menjelma menjadi kebijakan negara. Pada akhirnya negara akan menjadi sosok otoriter yang mengatur kehidupan manusia.

Manusia diciptakan dengan keunikan, yakni memiliki naluri alami yang berada di alam ketidaksadaran. Pemahaman terhadap individu menjadi bias karena membandingkan dengan orang lain. Pembanding akan merusak peniaian terhadap individu. Semakin berusaha memahami diri sendiri maka semakin dekat dengan kemerdekaan diri.

Keinginan batin yang terus ditekan hanya agar selaras dengan rasionalisasi masyarakat tidak akan pernah menemukan kepuasan dan kegembiraan. Oleh karena itu seni mengekspresikan diri dengan cara membiarkan diri anda yang terdalam untuk mengambil kendali menjadi penting dalam kehidupan modern ini.

Beberapa yang harus di tekankan dalam proses pencarian diri yang terdalam ialah:

  1. Dalam memahami diri sendiri harus melihat diri sendiri tanpa di pengaruhi oleh lingkungan sekitar kita. Jika kita terus-terusan menganalisis diri dengan membandingkan orang-orang disekitar kita, maka apa yang ada dalam diri tetap tersembunyi. Karena kita hanya melihat apa yang ada dihadapan bukan menyibak yang ada di dalam diri.
  2. Dalam menafsirkan orang lain kerap terjadi kesalahan karena kita memperlakukan mereka berdasarkan rata-rata. Acapkali hal tersebut membuat kita tidak benar-benar bisa melihat apa yang tidak bisa terwakili. Seperti hal nya dokter saat menangani pasien. Tidak mungkin dokter menganalisa penyakit melalui data rata-rata pasien. Pasti akan di diagnosa sesuai keluhan masing-masing pasien. Begitu juga dalam melihat diri sendiri. Jangan di campur adukkan dengan individu-individu lain. Karena akan menutupi hal-hal yang tersimpan dalam diri.
  3. Perlu meluangkan waktu untuk berbicara dengan diri sendiri, apa yang sebenarnya di inginkan oleh diri. Karena seringkali keingintahuan terhadap dunia luar sangat menyita waktu hingga tidak sempat memahami diri sendiri. Semakin kita abaikan alam bawah sadar kita semakin kita merusak diri kita.
  4. Ekspresi diri membantu kita melihat bayangan atau sisi gelap dalam diri. Manusia memang tidak bisa menerima keburukan dalam dirinya. Seringkali menarik diri dari kesalahan masa lalunya. Padahal hal tersebut perlu di pertanyakan lebih lanjut untuk mengeksplorasi diri. Motif yang membuatnya berbuat salah dsb.*** (Alfina)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *