Aswaja News – Momentum Hari Raya Idul Adha atau dikenal dengan Hari Raya Qurban telah melahirkan tradisi yang menarik setiap tahunnya.
Tradiri bakar sate salah satu momentum yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat di beberapa daerah salah satunya di Desa Polorejo, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo.
Setelah menerima hasil pembagian daging Qurban, para pemuda yang tergabung dalam Remaja Masjid (Remas) Ibrahim al-Ghozali semangat mempersiapkan tradisi bakar sate dengan sukacita.
Diketahui, Masjid Ibrahim al-Ghozali, Bedi, Polorejo telah menyembelih sebanyak 9 Kambing dan 1 Sapi yang telah dibagikan merata kepada masyarakat sekitar.
Adapun tradisi bakar sate tersebut menggunakan daging Qurban yang dikumpulkan secara sukarela dari setiap orang dan dipersiapkan di halaman rumah salah satu anggota.
Salah seorang anggota, Zahrotul ‘Arofa menerangkan, tradisi bakar sate ini menjadi agenda wajib setelah menerima daging qurban bahkan berlangsung hingga beberapa hari setelah lebaran Idul Adha.
“Seperti sudah menjadi kebiasaan kami, setiap Idul Adha malamnya kita langsung persiapan untuk agenda bakar sate. Rasanya agak kurang jika tradisi ini tidak berjalan,” ujarnya, Selasa (18/6/2024).
Agenda tersebut telah dipersiapkan bersama-sama sejak sore hari dengan pebagian tugas yang merata dan dilakukan malam hari setelah waktu Isya’.
Menurutnya, tradisi tersebut sekaligus mempererat ikatan persaudaraan antar pemuda serta kebersamaan antar warga di lingkungan sekitar.
“Tentu ini jadi momen yang hangat karena bakar sate ini kita bisa berkumpul dan ngobrol sembari bercanda,” tambahnya.
Diperlihatkan bakar sate tidak hanya daging Qurban melainkan terdapat santapa lain seperti sosis, bakso hingga jenis masakan lain sebagai pelengkap.