AswajaNews – Adanya Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo ingin ada efek langsung kepada masyarakat sekitar.
Dampak ini salah satunya bisa membawa manfaat dalam sektor perekonomian bagi masyarakat di sekitar MRMP.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko yakin bahwa Monumen Reog dan Museum Peradaban akan menjadi episentrum baru di bumi Reog.
Apalagi, MRMP akan menjadi patung tertinggi di Indonesia yang mengalahkan patung Garuda Wisnu Kencana di Bali.
Atas potensi inilah, butuh persiapan yang matang mengenai langkah apa yang bisa meningkatkan sektor perekonomian, khususnya bagi masyarakat sekitar.
“Sebelum Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) berdiri, support-nya kita siapkan dulu. Ketika nanti aktivitas perekonomian di sekitarnya sudah tumbuh, pelaku usaha tidak kaget menghadapinya,” ungkap Sugiri Sancoko dikutip dari laman resmi Pemkab Ponorogo.
Agar tujuan perekonomian tersebut bisa berjalan sebagaimana semestinya, Pemkab dan pihak-pihak yang terkait akan melakukan sosialisasi mengenai pemahaman implementasi perizinan berusaha berbasis risiko.
Berkaitan dengan hal ini, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Ponorogo akan memberikan bimbingan terkait izin usaha dengan online single submission (OSS).
Sekretaris DPMPTSP Ponorogo, Etik Mudarifah, berharap kepada para pelaku usaha untuk tidak ragu lagi mengurus izin usahanya.
“Selain kepastian hukum, izin usaha juga akan membuka banyak peluang dan keuntungan bagi pemegangnya. Seperti pendampingan dan pembinaan usaha, hingga bantuan permodalan,” ungkapnya.
Dalam menjalankan usaha, pelaku usaha juga jangan menganggap bahwa legalitas sebagai sesuatu yang biasa, mengingat persaingan usaha yang kini semakin ketat.
“Legalitas usaha perlu segera diurus agar perekonomian masyarakat di sekitar MRMP bisa berjalan dengan baik. Apalagi iklim persaingan usaha juga semakin ketat,” imbuh Etik.*** (M. Sabda)