Aswaja News – Minum Kopi adalah salah satu rutinitas bagi sebagian besar orang untuk mengawali hari. Sudah menjadi rahasia umum, minum secangkir kopi di pagi hari dapat memberikan energi dan stamina untuk menjalani aktivitasnya.
Meski kopi memiliki banyak manfaat baik untuk kesehatan, ada beberapa orang dengan kondisi tertentu yang justru mendapatkan efek samping imbas meminum kopi, Simak selengkapnya.
- Pengidap Sindrom Iritasi Usus (IBS)
Orang yang mengidap sindrom iritasi usus (IBS) sebaiknya menghindari kopi. Pasalnya, kafein yang ada pada kopi dapat merangsang pergerakan usus dan memperparah diare, salah satu gejala dari IBS.
- Pengidap GERD
Kafein yang terdapat pada kopi juga dapat memperparah gejala GERD. Kafein dapat melemahkan katup sfingter yang membatasi antara kerongkongan dan lambung. Akibatnya, katup tersebut tidak bisa menutup dengan sempurna, sehingga memungkinkan cairan asam lambung dan makanan kembali naik ke kerongkongan.
- Orang dengan penyakit jantung
Orang yang memiliki penyakit jantung tertentu, seperti aritmia, disarankan untuk tidak minum kopi atau minuman berkafein lainnya.
Kafein dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah secara sementara. Hal ini dapat berdampak buruk pada orang yang memiliki kelainan atau masalah jantung tertentu. Karenanya, orang dengan penyakit jantung harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi kopi.
- Orang yang mengalami gangguan tidur
Kopi sering dianggap sebagai solusi untuk mengatasi ngantuk akibat kurang tidur. Kendati demikian, orang yang memiliki masalah tidur ternyata tidak disarankan minum kopi.
Sebab, kopi dapat mengganggu kualitas tidur. Apalagi, jika kopi dikonsumsi enam hingga delapan jam sebelum tidur. Kebiasaan ini dapat mengganggu irama sirkadian, sehingga merusak waktu dan kualitas tidur.
- Pengidap diare
Orang yang sedang diare juga sebaiknya menghindari minum kopi. Seperti yang disebutkan sebelumnya, kafein pada kopi dapat merangsang pergerakan usus dan memicu keinginan untuk buang air besar (BAB).
Hal ini dapat meningkatkan jumlah cairan tubuh yang terbuang bersama feses, dan memicu risiko dehidrasi. (Mus)