Evi Muafiyah: Jemaah Haji Indonesia Merasa Puas dengan Menu Ala Indonesia yang Lebih Baik

AswajaNews – Banyak jemaah haji Indonesia tahun 2024 yang memberikan komentar positif tentang kualitas makanan yang mereka terima. Hal ini dibenarkan oleh ketua Kloter SUB 20 yang terdiri dari jamaah Ponorogo dan Surabaya.

Tahun ini, Kementerian Agama RI memang melakukan sejumlah perubahan signifikan yang disambut baik oleh para jemaah.

“Di tengah persiapan puncak ibadah haji 2024, banyak jemaah haji Indonesia yang memberikan ulasan positif tentang kualitas makanan yang mereka terima,” ungkap Evi.

Rektor IAIN Ponorogo sekaligus petugas Haji tahun 2024 tersebut menjelaskan bahwa banyak jemaah yang merasa makanan yang disediakan tahun ini lebih baik.

“Menurut pengakuan para jemaah, kualitas makanan tahun ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Beras yang digunakan adalah beras Indonesia, sehingga rasanya seperti makanan di rumah,” tambahnya.

Menu yang disajikan juga sangat bervariasi dan sesuai dengan selera orang Indonesia. Mulai sambal terong, teri kacang, sayur, sambel goreng kentang, dan berbagai olahan ikan. Meskipun ada beberapa sayur yang mungkin sedikit berbeda, namun secara keseluruhan rasanya sangat Indonesia.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

1. Pengawasan dan Pemilihan Katering yang Ketat

Kualitas makanan yang lebih baik ini tidak lepas dari pengawasan ketat yang dilakukan oleh Kemenag.

“Pemilihan katering dan pengawasan dilakukan oleh Kemenag dengan bantuan irjen. Kriteria yang harus dipenuhi termasuk penggunaan beras ala Indonesia dan kehadiran chef serta beberapa pekerja dari Indonesia untuk memastikan rasa makanan. Pengawasan ini mencakup segala aspek, mulai dari kualitas bahan makanan hingga proses memasak dan distribusi. Irjen dan seluruh bawahannya datang untuk melakukan pengawasan langsung terhadap kualitas makanan, selain pengawasan terhadap hotel dan fasilitas lainnya,” tuturnya.

2. Distribusi Makanan yang Tepat Waktu dan Teratur

Jadwal distribusi makanan diatur dengan baik untuk memastikan jemaah mendapatkan makanan tepat waktu dan dalam kondisi baik.

“Untuk sarapan, makanan mulai didistribusikan pukul 05.00, makan siang pukul 11.00, dan makan malam pukul 17.00. Tidak ada kendala dalam distribusi, selalu tepat waktu dan dalam keadaan panas,”

“Makanan didistribusikan ke setiap grup oleh koordinator grup, sehingga jemaah menerima makanan dalam keadaan masih panas. Bagi lansia, ada menu khusus seperti bubur yang lebih lembut dan tidak pedas,” imbuhnya

Evi Muafiah juga menyebutkan bahwa ada sistem pengecekan dan monitoring yang ketat untuk memastikan kualitas makanan tetap terjaga.

“Jika ada kendala seperti nasi yang kurang matang, segera kami tangani dan perbaiki. Sistem komplain juga tersedia bagi jemaah yang merasa ada ketidaksesuaian dalam kualitas makanan,” tambahnya.

3. Masa Depan Katering Haji

Dengan peningkatan kualitas dan variasi makanan yang disediakan, diharapkan pelayanan katering bagi jemaah haji akan terus meningkat di masa mendatang.

“Kami berharap ke depan pelayanan katering akan semakin baik, sehingga jemaah haji dapat menjalankan ibadah dengan nyaman dan fokus tanpa khawatir tentang makanan,” pungkas Evi.

Dengan segala upaya yang dilakukan oleh Kemenag dan seluruh petugas haji, diharapkan pengalaman ibadah haji tahun ini menjadi lebih baik dan berkesan bagi semua jemaah.

Semoga dengan pelayanan yang prima ini menambah kenyamanan dan kekhusyukan para jamaah dalam melaksanakan ibadah haji tahun ini.*** (IIM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *