Aswaja News – Yayasan Pondok Pesantren Miftahus Salam Slahung menggelar Haflatul Ikhtitam terhadap 205 siswa dari berbagai tingkatan pendidikan sebagai puncak dari pembelajaran, Sabtu (8/6/2024).
Yayasan yang berada di desa Kambeng, kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo merupakan lembaga pendidikan dibawah Naungan LP.Maarif NU cabang Ponorogo yang menaungi beberapa lembaga pendidikan seperti Play Group (PG), Raudlatul Atfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), hingga Madrasah Aliyah (MA).
Dalam Sambutannya, Kepala Madrasah Tsanawiyah Zainal Arifin,S.Ag.M.PdI menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan para orang tua memilih MI Ma’arif Miftahus Salam untuk mendidik anak-anaknya.
“Terima kasih kepada wali murid yang telah mempercayakan pendidikan putra putrinya dan mohon maaf atas segala kekurangan. Selanjutnya, saya harapkan tetap di Miftahus salam untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi,” katanya.
Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa dalam proses pembelajaran di yayasan Miftahus Salam, para siswa juga selalu ditanamkan nilai Al-quran dan Aswaja.
“Di Madrasah ini kita tanamkan nilai Al Qur’an dan Aswaja sehingga target lulus dari MTs juga bisa memimpin tahlil,”lanjutnya.
Prosesi wisuda tersebut melibatkan wali murid dari setiap wisudawan dan para undangan yang hadir untuk menjadi saksi dalam acara tersebut. Berikut adalah rincian wisudawan yang diwisuda oada hari tersebut.
1. PG Miftahus Salam: 21 siswa
2. RA Muslimat : 32 siswa.
3. MI Ma’arif Miftahus Salam: 34 siswa.
4. MTs Maarif Miftahus Salam: 87 siswa.
5. MA Ma’arif Miftahus Salam: 26 siswa.
6. Tahfidz: 8 siswa.
Dalam pelaksanaan Haflatul Ikhtitam tahun ini selain pemberian piagam penghargaan bagi siswa yang berprestasi, juga ditampilkan kemampuan siswa akhir MTs dalam menghafalkan Jurumiyah dan Amriti bagi siswa akhir MA.
Di kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Pendidikan Islam Miftahus Salam Slahung Kyai Mansur Salam menjelaskan bahwa bahwa siswa siswi yang belajar di Miftahus Salam diwajibkan membiasakan membaca Alquran setiap hari.
“Bapak Ibu, selama di madrasah setiap pagi dirutinkan membaca Alquran. Bahkan siswa MI Maarif sudah banyak yang hafal juz Amma dan tegas ditanamkan nilai-nilai Aswaja sehingga orangtua tidak ragu lagi. Untuk selalu didoakan baik di saat masih hidup maupun kalau sudah meninggal,”ujarnya.
Lebih lanjut, beliau juga menyampaikan rasa syukur atas amanah yang diberikan, kita berusaha untuk mendidik dan membina kader kader Islam yang paham Al-Qur’an. (IIM)