Aswaja News – mendekati hari raya qurban pastinya akan banyak dari masyarakat memanfaatkan daging hasil qurban tersebut untuk dijadikan aneka olahan.
Sate adalah satu sajian kuliner populer di Indonesia dan lazim ditemui dipinggir jalan. Namun, tusuk sate yang digunakan kerap terbakar sebelum sate disajikan, lantas langkah apa saja yang direkomendasikan agar tusuk sate tidak terbakar.
- Rendam Tusukan Sate dengan Air Sebelum digunakanrendam tusukan sate dengan air selama 30 menit hingga beberapa jam.
Rendaman air akan membantu tusukan sate menjadi lebih lembab dan tidak mudah terbakar. Gunakan air hangat atau air panas untuk hasil yang lebih optimal. - Oleskan Minyak Goreng
Setelah direndam, oleskan sedikit minyak goreng pada tusukan sate. Minyak goreng akan membantu melindungi tusukan sate dari panas api dan membuatnya lebih tahan lama. - Gunakan Api Sedang
Hindari menggunakan api besar saat membakar sate. Gunakan api sedang agar daging matang secara merata dan tusukan sate tidak mudah terbakar. - Atur Jarak Tusukan Sate
Jangan terlalu rapat saat menyusun daging pada tusukan sate. Berikan jarak yang cukup antara daging agar api dapat mengalir dengan baik dan tusukan sate tidak mudah terbakar. - Balik Sate Secara Teratur
Balik sate secara teratur selama proses pemanggangan agar daging matang merata dan tusukan sate tidak terpapar panas api terlalu lama pada satu sisi. - Gunakan Tusukan Sate Berkualitas
Pilihlah tusukan sate yang terbuat dari bambu berkualitas baik. Tusukan sate yang keras dan tebal akan lebih tahan lama dan tidak mudah terbakar. - Gunakan Tusukan Sate Stainless Steel
Sebagai alternatif, Anda juga dapat menggunakan tusukan sate yang terbuat dari stainless steel. Tusukan sate stainless steel lebih tahan lama dan tidak mudah terbakar, namun harganya lebih mahal dibandingkan tusukan sate bambu. (Mus)