Aswaja News – Semangat guru madrasah yang tergabung dalam PGIN (Persatuan Guru Inpassing Nasional) untuk menuntut haknya terus menggelora. Walaupun perjuangan menuntut hanya yang terhutang selama tahun, tetep mengadakan konsolidasi untuk segera dicairkan.
Bertepatan dengan Hari lahir Pancasila, 1 Juni 2025 sekitar 200 perwakilan guru madrasah swasta se-Jawa Timur melakukan pertemuan di Gedung Kwartir Pramuka Jabon Mojokerto.
Tujuan konsolidasi tersebut untuk membahas tersendatnya Tunjangan Profesi Guru (TPG) yang tersendat kurun waktu pertengahan 2018 sampai triwulan 2019. Mereka menuntut pencairan TPG yang mencapai ratusan miliar rupiah.
Sebagaimana diketahui TPG bagi guru madrasah swasta adalah penghasilan utama bagi mereka dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik yang sama sama ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.
TPG Terutang tercatat ada di hampir seluruh kota/kabupaten di JawaTimur. Hal ini menjadi atensi Sucipto ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Perkumpulan Guru Inpassing Nasional (PGIN) Jawa Timur.
Perwakilan peserta dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur menginginkan pengurus berjuang dengan segala usaha termasuk audiensi dengan anggota DPR. Menanggapi tuntutan tersebut, semua pengurus siap memperjuangkan TPG Terutang ini bisa cair secepatnya.
Pertemuan ini dihadiri Ketua DPW PGINJawa Timur Sucipto, Kasi Penma kab. Mojokerto, Ama Noor Fikri, Kasi Penma Kemenag Provinsi Jatim, Najib Kuswanto, perwakilan pengurus besar Muhammad Khoiri, Ketua PC PGIN Mojokerto Raya, Sumarman, Pembina DPW PGIN Jatim dan para pengurus cabang PGIN se-Jatim.(IIM)
Moga Allah SWT memberikan kemudahan bagi para guru madrasah swasta dalam segala hal aamiin ya rabbal’alamiin