Aswaja News – Reog Ponorogo tengah ramai menjadi perbincangan masyarakat akhir-akhir ini. Pagelaran reog Ponorogo di banyak tempat selalu menjadi bahan penantian bagi para pengunjung yang tidak bosan dengan penampilan tari ini.
Diketahui, dalam pagelaran Reog Ponorogo, ada sejumlah tokoh yang ikut dalam pentas. Berikut selengkapnya.
- Jathil
Jathil adalah salah satu tokoh dalam seni reog. Dia disebut prajurit berkuda. sedangkan Jathilan merupakan tarian yang menggambarkan ketangkasan prajurit berkuda yang masih belajar di atas kuda.
Mulanya, penari jathilan ialah laki-laki yang halus, berparas ganteng atau mirip dengan wanita yang cantik. Gerak tarinya cenderung feminin. Namun belakangan, penari jathilan diperankan perempuan. Dalam tarian ini, ketangkasan dan kepiawaian dalam bertempur di atas kuda diperlihatkan dengan ekspresi sang penari.
- Warok
Dalam Reog Ponorogo, warok merupakan peraga dari kesenian reog yang tidak bisa terpisahkan dengan peraga lainnya.
Kata warok bersumber dari kata wewarah, yakni orang yang mempunyai tekad suci, memberikan tuntunan dan perlindungan tanpa pamrih. Pada pertunjukan Reog Ponorogo, warok adalah wong kang sugih wewarah. Artinya, seseorang yang menjadi warok dapat memberi segala sesuatu yang diajarkan atau pengajaran pada orang lain tentang hidup.
- Barongan (Dadak merak)
Barongan (Dadak merak) adalah peralatan tari yang sangat dominan dalam kesenian Reog Ponorogo.
Bagian-bagiannya mulai dari kepala harimau (caplokan), yang terbuat dari kerangka kayu, bambu, rotan ditutup dengan kulit harimau gembong. Kerangkanya terbuat dari bambu dan rotan sebagai tempat menata bulu merak untuk menggambarkan seekor merak masih mengembangkan bulunya dan menggigit untaian manik-manik.
Sementara untuk krakap, terbuat dari kain beludru warna hitam yang disulam dengan monte. Ini merupakan aksesoris dan tempat menuliskan identitas group reog.
- Klono Sewandono
Klono Sewandono atau Raja Kelono merupakan raja sakti mandraguna. Ia memiliki pusaka andalan yakni cemeti yang sangat ampuh dengan sebutan Kyai Pecut Samandiman. Pusaka ini digunakan untuk melindungi dirinya.
Kegagahan sang raja digambarkan dalam gerak tari yang lincah serta berwibawa. Dalam suatu kisah, Prabu Klono Sewandono menciptakan kesenian indah hasil dari daya ciptanya untuk menuruti permintaan Putri sang kekasih. Sebab sang Raja dalam keadaan mabuk asmara, gerakan tarian ini kadang menggambarkan seorang yang masih kasmaran.
- Bujang Ganong (Ganongan)
Bujang Ganong (Ganongan) atau yang biasa Patih Pujangga Anom merupakan salah satu tokoh yang enerjik, kocak sekaligus mempunyai keahlian dalam seni bela diri. Sehingga setiap penampilannya senantiasa ditunggu penonton.
Bujang Ganong menggambarkan sosok seorang Patih Muda yang cekatan, berkemauan keras, cerdik, jenaka dan sakti. (Mus)